Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Tak semua perusahaan asuransi umum kesulitan memenuhi aturan soal investasi di surat berharga negara (SBN). PT Asurnasi Binagriya Upakara malah mengaku cukup banyak mengoleksi surat utang pemerintah sejak beberapa tahun lalu.
Direktur Utama Binagriya Dadang Sukresna beralasan, masa investasi di SBN yang lebih lama masih sejalan dengan portofolio bisnisnya. "Kami kan fokus di asuransi properti ritel yang kebanyakan masa pertanggungannya juga panjang," katanya.
Bahkan, saat ini, ia menyebut, porsi investasi Binagriya di SBN sudah menembus 20%.
Meski begitu, aspek likuiditas juga tak kalah penting. Makannya penempatan dana di keranjang deposito masih mendominasi total portofolio investasi Binagriya. Sekitar 50% sampai 60% dari dana investasi masih diparkir di deposito. Sisanya mengalir ke beberapa instrumen lain seperti reksadana dan saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News