kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bingung cari asuransi Covid-19, simak tips berikut ini


Rabu, 14 Oktober 2020 / 05:20 WIB
Bingung cari asuransi Covid-19, simak tips berikut ini


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak dipungkri, di masa pandemi orang - orang semakin peduli akan kesehatan. Bahkan, mulai sadar menggunakan produk - produk asuransi guna melindungi diri dari Covid-19.

Namun ada beberapa yang perlu diperhatikan sebelum membeli produk asuransi kesehatan yang khusus meng-cover risiko Covid-19. Perencana Keuangan Ahmad Gozali, mengatakan hal pertama yang perlu dilakukan adalah menganalisasi risiko dan dampak secara finansial.

"Seberapa mungkin risiko ini bisa terjadi? Secara statistik sebetulnya kecil kemungkinan terjangkit Covid-19 karena di Indonesia terjadi sekitar 300 ribu kasus Covid-19 per 260 juta jumlah penduduk," kata Gozali, kepada Kontan.co.id, Selasa (13/10).

Baca Juga: Resesi ekonomi di depan mata, yuk siapkan dana darurat dengan cara ini

Namun ketika informasi penyebaran virus terus berubah dan terdapat orang tanpa gejala (OTG) menjadi pembawa virus (carrier), maka tingkat risiko perlu diukur berdasarkan tingkat aktivitas. Jika sering bertemu dengan orang lain dalam lingkungan pekerjaan, maka risikonya lebih tinggi.

Dari dampak finansial, sakit akibat Covid-19 akan menambah beban biaya pengobatan, biaya penunjang ketika keluarga menjenguk. Belum lagi, kehilangan penghasilan selama masa penyembuhan. 

Dengan kondisi itu, asuransi Covid-19 diperlukan bagi orang - orang yang punya risiko tinggi. Semisal, ia harus naik kendaraan umum, bertemu orang banyak di lingkungan pekerjaan, melakukan kontak langsung dengan pasien serta tinggal di zona merah yang rawan penularan Covid-19.

Saat ini, pengobatan Covid-19 memang ditanggung pemerintah sepenuhnya. Walaupun biaya penunjang yang diberikan tidak terlalu besar, namun bagi kalangan profesional dan pelaku usaha yang mengandalkan aktivitas fisik, masa penyembuhan yang lama berisiko menghilangkan mata pencarian mereka.

"Risiko kematian dari Covid-19 juga sebetulnya rendah, namun menjadi sangat tinggi jika ada penyakit penyertaan. Walaupun pandemi bisa dikecualikan dari polis asuransi jiwa, namun sampai saat ini perusahaan asuransi masih mengcover kematian karena Covid-19 karena jumlahnya masih rendah," jelasnya.




TERBARU

[X]
×