Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) membeberkan alasan aktuaris masuk dalam salah satu profesi dengan gaji tinggi. Adapun aktuaris merupakan ahli yang dapat mengaplikasikan teori matematika, probabilitas dan statistika, serta ilmu ekonomi dan keuangan untuk menyelesaikan persoalan aktual pada bisnis, khususnya yang berhubungan dengan risiko.
Mengenai hal itu, Ketua PAI Paul Kartono mengatakan salah satu alasan aktuaris digaji tinggi karena profesi tersebut memiliki kemampuan yang unik.
"Aktuaris merupakan gabungan antara ilmu fisik, seperti matematika dan lainnya, serta ilmu sosial, seperti ekonomi, demografi, dan lainnya. Jadi, aktuaris itu merupakan profesi yang unik, bukan hanya teknik skill-nya saja, melainkan suatu profesi yang memiliki kode etik," ungkapnya saat konferensi pers di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Jumat (19/4) lalu.
Mengenai aktuaris memiliki kode etik, Paul menerangkan aktuaris lebih ditekankan pada tanggung jawabnya dalam mengerjakan sesuatu bukan dilihat dari hasil kerjanya saja.
Baca Juga: Generali akan Genjot Pendapatan Premi Kanal Bancassurance, Ini Strateginya
"Jadi, hasil kerjanya bisa dipertanggungjawabkan oleh dirinya sendiri, bukan cuma mengerjakan saja," ujarnya.
Paul menerangkan apabila aktuaris tersebut melanggar kode etik, tentu akan dikenakan sanksi. Hal itu juga yang membuat aktuaris menjadi profesi dengan gaji tinggi.
Secara rinci, Paul menyampaikan aktuaris di pasar bisa berpenghasilan lebih dari Rp 100 juta setiap bulannya dan hal itu berasal dari hasil survei. Dia juga mengatakan proses kenaikan gaji aktuaris di perusahaan begitu cepat. Sebab, bisa fast track melalui ujian.
"Rata-rata, sekarang perusahaan jika aktuaris itu lulus ujian, dapat kenaikan gaji. Jadi, dari dia entry level sampai manajer itu bisa 2 sampai 3 tahun. Mungkin profesi lain di perusahaan yang sama bisa 5 tahun lebih," kata Paul
Sebelumnya, PAI menerangkan sampai saat ini sudah memiliki 532 anggota bergelar Fellow Society of Actuaries of Indonesia (FSAI) atau aktuaris penuh. Paul menyebut saat ini juga telah memiliki 285 anggota bergelar Associate of Society of Actuaries of Indonesia (ASAI).
Baca Juga: Sejumlah Dapen Catatkan Kinerja Positif Hasil Investasi pada Kuartal I 2024
"Kami juga memiliki kandidat masih ikut ujian yang belum bergelar ASAI atau FSAI sebanyak 4.432 orang," ujarnya.
Paul mengatakan jumlah kandidat itu tidak semuanya aktif. Namun, dia beranggapan jumlah itu menunjukkan minat yang besar terhadap profesi aktuaris. Dia juga mengungkapkan anggota bergelar FSAI sebarannya masih besar di asuransi jiwa, tetapi industri lain juga bertumbuh untuk saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News