kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -25,03   -2.70%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis asuransi kendaraan bermotor kian mekar tahun ini


Senin, 23 April 2018 / 11:12 WIB
Bisnis asuransi kendaraan bermotor kian mekar tahun ini
ILUSTRASI. ilustri multifinance lembaga pembiayaan kendaraan bermotor


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asuransi kendaraan bermotor masih menjadi salah satu penopang bisnis asuransi umum. Hal ini tak lepas dari besarnya porsi lini bisnis tersebut bagi total premi yang masuk ke kantong asuransi umum.

Di saat pasar otomotif lesu sepanjang tahun lalu, lini bisnis ini ikut terseret karena hanya membukukan premi sebesar Rp 17,2 triliun atau naik 4,5% secara year on year (yoy). Makanya, saat penjualan kendaraan diramal bisa lebih menggeliat di tahun ini, optimisme pebisnis asuransi ikut meningkat.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe menyebut, populasi kendaraan di Indonesia yang terus bertambah membuat bisnis asuransi kendaraan bermotor merekah. "Bila angka penjualan kendaraan bisa positif di tahun ini, pertumbuhan premi asuransi kendaraan bermotor bisa mendekati angka dua digit di tahun ini," ujarnya.

Sejumlah perusahaan asuransi terus memperluas saluran distribusi agar penjualan polis asuransi kendaraan makin mengkilap. Salah satu cara adalah memanfaatkan teknologi seperti pemasaran digital yang juga makin marak.

Direktur Utama PT Asuransi Adira Dinamika, Julian Noor mengatakan, bisnis asuransi kendaraan merupakan kontributor utama bagi perusahaannya. Sekitar separuh dari premi yang didapat perseroan itu berasal dari pasar asuransi kendaraan.

Untuk tahun ini, ia menilai porsi tersebut tidak akan bergerak jauh. Sepanjang 2018, Adira Insurance memasang target pertumbuhan setidaknya mencapai 10% dari capaian tahun lalu yang sebesar
Rp 2,7 triliun.

Direktur PT Asuransi Sinar Mas (ASM), Dumasi MM Samosir juga optimistis di 2018 premi asuransi kendaraan bisa mencapai sekitar Rp 1,6 triliun. Jumlah tersebut meningkat dari premi 2017 yang sekitar Rp 1,4 triliun.

ASM akan mendorong optimalisasi saluran distribusi salah satunya dengan mendorong produktivitas agen untuk menggenjot bisnis di segmen ritel. "Selain itu meningkatkan kerja sama dengan multifinance," kata Dumasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×