Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi syariah berhasil mencatatkan kinerja positif di awal tahun ini. Hal tersebut tercermin dari perolehan premi yang masih tumbuh signifikan di awal tahun ini.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sampai kuartal pertama tahun ini, industri perasuransian syariah membukukan premi sebanyak Rp 4,09 triliun. Jumlah tersebut mengalami kenaikan setinggi 34,9% dari posisi pada periode yang sama di tahun kemarin.
Kenaikan premi setinggi itu, menurut Ketua Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Ahmad Sya'roni, antara lain didorong oleh makin aktifnya pelaku usaha dalam melakukan penetrasi pasar. Maklum, potensi yang ada dinilai masih belum dioptimalkan sebelumnya.
Secara umum, penetrasi asuransi di dalam negeri dinilai masih rendah. Sementara dari penetrasi yang rendah, pangsa pasar dari perasuransian syariah juga baru ada di kisaran 5%.
"Sehingga masih ada peluang besar untuk dimanfaatkan," kata dia belum lama ini.
Di sisi lain, dari keseluruhan premi asuransi syariah per kuartal pertama 2018, segmen asuransi jiwa syariah masih jadi yang terbesar. Jumlahnya mencapai Rp 3,37 triliun.
Sementara dari segmen asuransi umum syariah, premi yang didapat mencapai Rp 512 miliar. Lalu dari reasuransi syariah sebanyak Rp 204 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News