Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) mencatat sepanjang 2022 penyaluran pembiayaan fintech syariah mengalami pertumbuhan lebih dari 400% dari tahun sebelumnya.
Ketua Umum AFSI Ronald Yusuf Wijaya mengatakan, berdasarkan data terbaru saat ini sudah ada 21 fintech syariah yang berizin, terbaru adalah Vestora dari Securities Crowdfunding.
"Di tengah isu resesi global, kami tetap optimistis fintech syariah bisa tumbuh hingga beberapa ratus persen di tahun 2023 ini," kata Ronald kepada Kontan.co.id, Rabu (25/1).
Ronald menuturkan, peluang di bisnis fintech syariah masih banyak sekali yang bisa digarap, salah satunya pembiayaan di industri ekspor halal dan lainnya. Adapun, tantangannya saat ini adalah bagaimana AFSI menumbuhkan lebih banyak lagi penyelenggara fintech syariah di Indonesia.
Baca Juga: Modalku Gaet Ninja Xpress untuk Salurkan Pendanaan UMKM di Ekosistem Ninja Direct
Secara terpisah, PT Duha Madani Syariah (Duha Syariah) melihat peluang yang masih cukup besar di fintech lending syariah, apalagi mengingat tingginya kebutuhan akan pembiayaan kepada sektor produktif.
Direktur Duha Syariah Hot Asi mengatakan, tren fintech syariah di Indonesia terus tumbuh positif, di mana penyaluran pembiayaan Duha Syariah sepanjang 2022 tumbuh sebesar 211% jika dibandingkan tahun 2021.
"Penyaluran pembiayaan sebagian besar disalurkan ke sektor produktif," kata Hot Asi saat dihubungi Kontan.co.id, belum lama ini.
Hot Asi mengatakan, penyaluran pembiayaan tahun 2023 masih fokus di sektor produktif. Duha Syariah berharap dapat berkolaborasi dengan mitra strategis atau ekosistem agar penyaluran pembiayaan bisa semakin luas.
Adapun, target pembiayaan tahun 2023 Duha Syariah diharapkan bisa bertumbuh di atas 50%. Namun, Duha Syariah akan tetap berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan agar kualitas pembiayaan atau Non Perfoming Loan (NPL) bisa terjaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News