kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bisnis kantor luar negeri bank pelat merah tumbuh positif di tengah pandemi


Kamis, 03 Desember 2020 / 18:43 WIB
Bisnis kantor luar negeri bank pelat merah tumbuh positif di tengah pandemi
ILUSTRASI. Warga bersepeda di depan Kantor Cabang Luar Negeri BNI London, Inggris.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja bisnis internasional bank pelat merah mengalami pertumbuhan cukup positif hingga kuartal III 2020 meskipun pandemi Covid-19 tengah menekan perekonomian global. Pertumbuhan itu tak lepas dari strategi yang dilakukan bank untuk memacu kredit dan pendapatan komisi. 

Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya mencatatkan pertumbuhan laba cukup signifikan hingga kuartal III. Laba sebelum pajaknya meningkat 85,5% secara year on year (YoY) menjadi Rp 1,58 triliun. Total aset KCLN ini mencapai Rp 80,2 triliun atau tumbuh 7,9%YoY dimana pendanaan yang dihimpun KCLN mencapai Rp 64,7 triliun atau naik 5,5% YoY. 

Kredit di KCLN BNI meningkat hampir 20% YoY. Portofolio terbesar kredit KCLN BNI ada di sektor manufaktur, transportasi, pergudangan dan komunikasi, serta perdagangan, restoran dan hotel. 

Baca Juga: BI proyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan bisa capai 5,8%

Direktur Treasury and International Bank BNI Henry Panjaitan  menjelaskan, pertumbuhan laba tersebut tidak hanya ditopang oleh pendapatan bunga bersih tetapi juga dari peningkatan pendapatan berbasis biaya dan komisi atau Fee Based Income (FBI). “Tren suku bunga rendah di dunia telah mendorong NII mengalami pertumbuhan lebih dari 50%. FBI tumbuh lebih dari 70% YoY.” kata Henry pada Kontan.co.id, Kamis (3/12).

Di sisi lain, dana murah dari program Global CD di KCLN New York dan dukungan dana bank-bank koresponden telah mendorong peningkatan NIM KCLN dalam tiga tahun terakhir. 

Hingga akhir tahun 2020, BNI memperkirakan laba dari KCLN akan tumbuh sekitar 80% YoY. Untuk mencapai pertumbuhan itu, Henry bilang, pihaknya terus mempertajam fokus pada pembiayaan kepada perusahaan Indonesian related khususnya kepada value chain dari grup usaha perusahaan debitur di Indonesia dimana kami dapat meyakini dan memonitor kondisi bisnisnya. 

Unit Kerja Luar Negeri (UKLN) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga tetap masih mampu menunjukkan pertumbuhan kinerja positif meski ada pandemi Covid-19. Kontribusi aset dan laba UKLN BRI per September 2020 tercatat meningkat masing-masing 18.60% dan 23.20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Bank Central Asia (BBCA) menebar dividen interim 12% dari laba, catat jadwalnya

SEVP Treasury & Global Services BRI Listiarini Dewajanti bilang, kinerja positif itu tidak lepas dari strategi UKLN BRI untuk fokus pada pembiayaan-pembiayaan jangka pendek terutama trade based financing dan juga penghematan biaya dana atau borrowing cost. “Dengan strategi itu, kinerja fee based income UKLN juga tumbuh  secara signifikan yakni 111,6% YoY,” Kata Listiarini.

UKLN BRI New York masih menjadi kontributor utama aset maupun laba karena telah beroperasi cukup lama sejak tahun 1988. Namun dari sisi pertumbuhan, BRI Singapore dan BRI Timor Leste tercatat tumbuh lebih tinggi didorong oleh pertumbuhan pembiayaan trade finance kepada perusahaan yang berkaitan dengan Indonesia.

BRI memproyeksikan kinerja UKLN perseroan sepanjang 2020 masih akan tumbuh positif meskipun dengan tingkat pertumbuhan yang tidak setinggi tahun lalu. Listiarini bilang, ke depan, pengembangan bisnis UKLN BRI masih akan difokuskan pada ekspansi bisnis pada aset-aset yang sesuai dengan profil risiko UKLN di masing-masing negara serta menjaga kualitas aset tetap terjaga baik.

Bank Mandiri juga masih mencatatkan perkembangan cukup positif dari bisnis KCLN-nya. Penyaluran kreditnya tumbuh 40.6% (YoY) yang berdampak pada kenaikan pendapatan bunga bersih atau net interest income sebesar 25.5% (YoY). 

Selain itu, kantor luar negeri juga berhasil membukukan kenaikan pendapatan atas jasa atau fee-based income sebesar 24.3% (YoY), dan kenaikan laba sebelum pajak sebesar 48.2%. “Alhasil, total kontribusi laba yang dihasilkan oleh cabang luar negeri Bank Mandiri telah mencapai US$ 88,5 juta atau naik 48,2% YoY,” ungkap Rudi As Aturridha, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri.

Per September, total aset cabang-cabang luar negeri Bank Mandiri  sudah mencapai US$4,47 miliar atau tumbuh 18% secara YoY.

Baca Juga: Aset bank syariah naik dua digit, begini pemicunya menurut bankir

Rudi bilang, seluruh KCLN Bank Mandiri mengalami pertumbuhan positif.  Kontribusi laba terbesar masih diberikan oleh Cabang Singapura dengan total setoran laba sebesar US$ 48,62 juta atau 54% dari seluruh laba kantor luar negeri Bank Mandiri. Pertumbuhan positif didukung oleh penyaluran kredit yang masih sesuai dengan target pada awal tahun 2020.

Sebagaimana diketahui bahwa Bank Mandiri saat ini mempunyai 7 Kantor Luar Negeri (KLN) yang terdiri dari 5 Cabang Luar Negeri yaitu : Bank Mandiri Singapore, Bank Mandiri Hongkong, Bank Mandiri Shanghai, Bank Mandiri Cayman Island, Bank Mandiri Dili, dan dua subsidiaries yaitu Bank Mandiri Europe, Ltd (London) dan Mandiri International Remittance (Malaysia).

Dengan mencermati pencapaian hingga triwulan III, Bank Mandiri optimis kontribusi laba KCLN tersebut akan tumbuh positif hingga akhir tahun ini dan bahkan berada di atas ekspektasi pada awal tahun 2020. “Pertumbuhan positif KCLN terutama didukung oleh kualitas aset dari kredit maupun surat berharga yang baik,” kata Rudi.

Untuk mendorong pertumbuhan bisnis, lanjut Rudi,  KCLN Bank Mandiri akan tetap fokus menggarap Indonesian-related business, termasuk dalam mempromosikan dan memfasilitasi bisnis pelaku usaha asal Indonesia di luar negeri agar dapat ikut membantu memulihkan ekonomi Indonesia. 

Selanjutnya: Bos BI kembali sentil perbankan untuk segera turunkan suku bunga kredit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×