Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan produk quick response (QR) code akan semakin sengit. Tercatat ada 29 lembaga keuangan yang telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia (BI) terkait produk QR code.
Persaingan akan tambah sengit di saat perusahaan switching asing ikut masuk mengembangkan produk QR code. Misalnya Visa Indonesia. Langkah ini bisa menjadi sekoci saat bisnis utama mereka mulai terganggu dengan kehadiran sistem Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
Riko Abdurrahman, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, menjelaskan, terkait dengan bisnis QR code di Indonesia, perusahaan switching global ini telah menggandeng Bank BNI. "Kami telah menggandeng BNI terkait dengan implementasi teknologi QR code," kata Riko.
Menurut Riko, sistem QR code yang sedang dibangun akan memakai dengan standar internasional yaitu EMVCo. Nah, sejalan rencana Visa Indonesia itu, Bank Indonesia (BI) juga memastikan, sistem yang sedang dibangun memang wajib mengikuti standar internasional tersebut. "Kami sudah ngobrol dengan pihak luar mengenai standardisasi QR code internasional melalui EMVCo standar ini," kata Onny Widjanarko Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI. Dengan standar ini, diharapkan QR bisa diterima untuk melakukan transaksi internasional.
Pemain switching lokal juga membidik bisnis QR code. Bayu Hanantasena, Direktur Utama Artajasa mengatakan, potensi sistem pembayaran menggunakan QR code masih cukup besar. "Kami ikut dalam diskusi dan percobaan QR di BI," kata Bayu.
Hermawan Tjandra, EVP Marketing PT Rintis Sejahtera bilang memang sedang ada uji coba atau piloting secara intensif QR code. "Selesai pada kuartal I-2019," kata Hermawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News