Reporter: Issa Almawadi | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) menargetkan level kredit bermasalah (NPL) gross berkisar 2,5%-3% pada tahun ini.
Manajemen bank dengan sandi saham BJBR yakin, target tersebut bisa tercapai jika menengok NPL per September yang sudah turun ke level 3,5% dari 4,1% di periode sama tahun lalu.
Menurut Direktur Utama BJB Ahmad Irfan, penurunan NPL BJB sudah berlangsung di sepanjang tahun ini dengan menerapkan credit recovery program. "Kami sudah bentuk tim task force untuk perbaikan kualitas aset dengan empat pilar pada front end proses sesuai dengan segmen kredit BJB," kata Irfan, Selasa (10/11).
Tak hanya itu, Irfan juga menerapkan strategi pada back end melalui tiga pilar. Yakni, penyelamatan, penyelesaian kredit dengan cepat, dan early warning system. "Intinya, kami juga lihat tiga hal dari nasabah. Prospek, itikad, dan agunan," ucapnya.
Dengan melihat sinyal dari nasabah, Irfan mengaku, BJB lebih memilih menyelesaikan potensi kredit bermasalah sejak awal. Karena, kata dia, jika sudah sampai menjual agunan, prosesnya tidak mudah dan mahal.
Melalui beberapa upaya itu, Irfan memprediksi, NPL gross BJB akhir tahun bisa turun di bawah 3% atau minimal 3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News