Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten Tbk (BJB) mencatatkan kinerja positif pada 2016. Hal ini bisa dilihat dari laba bersih yang naik 14,4% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 1,56 triliun.
Kenaikan laba bersih didorong pendapatan bunga bersih yang naik lebih besar dari biaya operasional. Pendapatan bunga bersih pada 2016 meningkat 23,3% yoy, sedangkan biaya operasional hanya naik 20,7% yoy.
Selain itu, laba bersih BJB juga bersumber dari pendapatan komisi alias fee based income yang naik sebesar 3,8% yoy. "Bank berhasil menutup kinerja 2016 dengan hasil positif," ujar Ahmad Irfan, Direktur Utama Bank BJB dalam keterangan tertulis, Kamis (2/3).
Secara intermediasi, BJB mencatatkan kenaikan pertumbuhan kredit sebesar 14,2% yoy menjadi Rp 63,1 triliun. Kenaikan kredit ini didorong oleh sektor komersial dan konsumer. Kredit komersial BJB tercatat tumbuh 17,2 % yoy menjadi Rp 10,8 triliun. Lalu, untuk kredit konsumer naik 15,7% yoy menjadi Rp 44,2 triliun.
Dari sisi kualitas kredit, pada 2016 lalu, BJB mencatat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar 1,69%, atau turun dari 2015 sebesar 2,91%. NPL ini terutama dikontribusikan dari kredit komersial, mikro dan KPR.
Dari sisi permodalan, capital adequacy ratio (CAR) BJB terjaga di angka 18,4%, sedangkan profitabilitas alias net interest margin (NIM) berada di angka 7,4%.
Irfan mengatakan, pada 2016 lalu, BJB telah menerbitkan MTN sebesar Rp 1,1 triliun untuk memperkuat likuiditas serta mendukung ekspansi kredit 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News