Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim), menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit pada 2014 sebesar 25%. Angka ini jauh melebihi acuan kredit perbankan yang diberikan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di level 15%-17%.
Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto mengungkapkan, pihaknya menargetkan penambahan kredit sebesar Rp 2,3 triliun pada penyaluran kredit konsumer.
Akhir 2013, bank dengan kode emiten BJTM ini menyalurkan kredit konsumer sebesar Rp 14,02 triliun. Sehingga, pada 2014 ini, pihaknya menargetkan penyaluran kredit konsumer mencapai Rp 16,32 triliun.
"Kami masih fokus di kredit konsumer. Meskipun secara bertahap kami penuhi peraturan Bank Indonesia, agar porsi kredit produktif minimal 60%. Untuk mempercepat itu, kami mendirikan unit mikro dengan target pada tahun pertama Rp 600 miliar, lalu tiap tahun berikutnya minimal Rp 1 triliun," kata Hadi di Jakarta, Jumat (20/3).
Sementara itu, untuk penyaluran kredit segmen korporasi, pihaknya menargetkan penyaluran kredit mencapai Rp 6,9 triliun atau meningkat sebesar Rp 2,1 triliun dari penyaluran kredit segmen korporasi pada akhir 2013 lalu yang mencapai Rp 4,8 triliun.
BJTM juga menargetkan peningkatkan penyaluran kredit sektor ritel dari Rp 16,9 triliun pada akhir 2013 lalu, menjadi Rp 20 triliun akhir 2014 mendatang. Peningkatan penyaluran kredit sektor ini termasuk peningkatan penyaluran kredit multiguna bagi para pegawai pemerintah daerah provinsi Jawa Timur, dari 50% pada akhir 2013 menjadi 60% akhir 2014 ini.
"Kami ingin meningkatkan penyaluran kredit multiguna karena potensi pegawai pemerintah ada 450.000 pegawai. Sekarang yang menggunakan fasilitas kredit ini baru 50% dari jumlah itu dan kami ingin tingkatkan menjadi 60%," ujarnya.
BJTM tahun ini juga menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit unit usaha syariah (UUS) menjadi Rp 672 miliar dari capaian penyaluran kredit akhir Desember 2013 yang mencapai Rp 319 miliar.
Rencana bisnis Bank Jatim tahun 2014, selain menambah jumlah jaringan dan fokus di segmen kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) setelah adanya unit mikro, diantaranya adalah menambah jumlah jaringan operasional, pengembangan produk dan layanan berbasis IT yang lebih beragam.
Adapun pengembangan produk Bank Jatim tahun 2014 antara lain SMS Banking Bank Jatim 3366, Kartu FLAZZ Bank Jatim yang merupakan kartu prabayar khusus diterbitkan untuk transaksi pembayaran, serta internet banking.
Selain itu, perseroan juga akan mengembangkan priority banking, pengembangan fitur fund transfer, EDC, host to host, dan sebagainya.
Sampai dengan Februari 2014, perseroan telah memiliki jaringan operasional sebanyak 1085 titik layanan berupa 1 kantor pusat, 40 kantor cabang, 2 kantor cabang syariah, 124 cabang pembantu, 5 cabang pembantu syariah, 158 kantor kas, 154 payment point, 488 ATM, 1 CDM, 6 kas mobil dan ATM, 59 kas mobil/ counter, dan 47 office channeling.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News