Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Setelah sukses mendirikan perusahaan pialang asuransi mikro syariah pertama di Tanah Air, insyaallah, BMT (Baitul Maal wat Tamwil) Sidogiri, lembaga keuangan mikro berprinsip syariah tersebut akan membentuk perusahaan asuransi jiwa. Adapun, modal disetor sebesar Rp 60 miliar telah dipersiapkan.
Abd Majid Umar, Direktur Utama BMT Sidogiri mengatakan, pihaknya bakal segera mengajukan izin usaha ke regulator. “Diharapkan, awal tahun depan, kami sudah bisa meluncurkan perusahaan asuransi dan mulai beroperasi,” ujarnya ditemui KONTAN, kemarin.
Selain menyiapkan permodalan, BMT Sidogiri juga merangkul pakar ekonomi syariah dari PT Asuransi Syariah Mikro Sarana Sejahtera (Asyki) dan STEI Tazkia membentuk tim pendiri. Tim ini melakukan kajian bisnis dan persiapan teknis pendirian perusahaan asuransi jiwa baru. Namun, BMT Sidogiri sendiri mengaku belum menemukan nama perusahaan yang dianggap tepat.
Menurut Abd, ketertarikannya menggeluti aktivitas usaha asuransi lantaran ceruk pasarnya masih besar dan belum tergarap maksimal. Selain itu, ada prinsip tolong menolong dalam usaha perasuransian. “Ini yang membuat kami tertarik masuk ke industri asuransi,” terang dia.
Hingga saat ini, Abd meramalkan, perkembangan pendirian asuransi jiwanya terus berlanjut. Bahkan, perkembangannya dinilai telah mencapai 40%. Nantinya, perusahaan asuransi jiwa ini akan terlebih dahulu difokuskan untuk menggarap bisnis di wilayah sekitar Sidogiri atau meluas ke Jawa Timur, sebelum melebarkan sayap ke provinsi-provinsi lainnya.
BMT Sidogiri sendiri berhasil membukukan aset sebesar Rp 1,63 triliun per kuartal pertama tahun lalu atau bertumbuh sekitar 35,8% ketimbang pencapaian akhir tahun lalu yang berkisar Rp 1,2 triliun. BMT Sidogiri diklaim sebagai lembaga keuangan mikro syariah terbesar di Indonesia dengan jumlah nasabah sekitar 400.000 orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News