Reporter: Nadya Zahira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BNI Asset Management (BNI AM) gandeng PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit.id), aplikasi investasi digital di Indonesia, untuk menjual tiga produk baru reksadana indeks milik BNI AM di platform digital atau fintech.
Plt. Direktur Utama BNI AM Donny Susatio Adjie mengatakan, reksadana Indeks BNI-AM yang diluncurkan di Bibit adalah produk reksadana baru yang merupakan ‘Family Index’ diantaranya yaitu, BNI-AM IDX – Pefindo Prime Bank, BNI-AM Pefindo i-Grade, dan BNI-AM Sri – Kehati.
Baca Juga: Simpanan Nasabah Tajir di BNI Meningkat 9% hingga Februari 2024
Donny menuturkan bahwa BNI-AM dan Bibit meluncurkan NAB 1.000 reksadana BNI-AM Pefindo i-Grade pada hari ini, Senin (1/4), dan BNI-AM IDX Pefindo Prime Bank pada Selasa (2/4). Sedangkan reksadana BNI-AM Sri - Kehati, telah diluncurkan sebelumnya pada Selasa (26/3).
Selain itu, ia mengatakan, peluncuran tiga reksadana indeks baru ini melengkapi ‘Family Index’ BNI AM di platform Bibit pada tahun 2024. Sebelumnya, telah hadir reksadana BNI-AM Indeks IDX30 (BNI30) dan BNI-AM Short Duration Bonds Index Kelas R1.
“Kerja sama dengan Bibit ini diharapkan dapat semakin meningkatkan volume transaksi baik berupa Asset Under Management (AUM), maupun Number of Account (NoA) investor retail Bibit penggemar reksadana indeks,” ujar Donny dalam acara Welcome Aboard: BNI AM New Index Funds, di Jakarta, Senin (1/4).
Baca Juga: BNI Asset Management Luncurkan BNI-AM IDX - Pefindo Prime Bank
Lebih lanjut, Donny menargetkan AUM yang dihasilkan dari masing-masing ketiga produk baru reksadana indeks tersebut bisa mencapai Rp 100 miliar di tahun 2024.
Angka itu ditargetkan karena melihat perekonomian global yang sedang tidak stabil, dan adanya permasalahan geopolitik yang masih memanas hingga saat ini.
“Kita tidak muluk-muluk karena perekonomian di Indonesia juga tidak seperti tiga atau empat tahun yang lalu stabilnya. Kita targetnya masing masing hanya 100 miliar. Insya Allah dengan kolaborasi kita berdua target ini bisa tercapai,” kata Donny.
Donny optimis target tersebut bisa tercapai di tahun ini, karena BNI AM sudah memiliki investor yang cukup banyak sehingga bisa mendorong penjualan. Selain itu, adanya rencana pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan oleh The Fed pada bulan Juni mendatang, juga menjadi sentimen positif.
“Hal itu karena Investor kerap kalo mencari yang returnnya lebih baik, dengan adanya rencana penurunan suku bunga maka akan berdampak positif, dan mendorong penjualan ketiga produk reksadana indeks baru kami tersebut,” imbuhnya.
Baca Juga: BNI Asset Management Targetkan AUM Rp 34 Triliun pada 2024
Sementara untuk target return atau imbal hasil dari ketiga produk baru reksadana indeks tersebut, dia mengungkapkan sebesar 10-15% di tahun ini.
Dia menjelaskan, reksadana BNI-AM PEFINDO i-Grade merupakan reksa dana berbasis indeks saham yang konstituennya terdiri dari 30 emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berperingkat investment Grade idBBB hingga idAAA dari Pefindo.
Sementara itu, Reksa Dana BNI-AM IDX Pegindo Prime Bank adalah reksadana yang terdiri dari 10 saham perbankan dengan peringkat terukur yang menjadi maker mover sektor perbankan dan memiliki konstituen peringkat investment grade idBBB hingga idAAA dari Pefindo.
Sedangkan untuk reksadana Sri - Kehati adalah reksadana yang berisikan 25 saham perusahaan yang menerapkan prinsip ESG dengan baik, di mana dinilai berdasarkan ESG Score dari Yayasan KEHATI serta terdiversifikasi dalam tujuh sektor yang didominasi oleh sektor finansial.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Bibit, Hilmawan Kusumajaya menyampaikan bahwa kesuksesan penjualan reksadana Indeks sebelumnya yaitu, IDX30 (BNI30) di Bibit mendorong perusahaan untuk menambahkan tiga varian produk indeks baru yang diterbitkan oleh BNI-AM ke dalam jajaran produk reksa danasaham yang dijual.
Baca Juga: Dana Kelolaan BNI Asset Management Tumbuh Positif, Capai Rp 31,7 Triliun pada 2023
“Di samping melengkapi varian produk, langkah ini dapat menjangkau para investor yang mempunyai minat pada reksadana indeks.” kata Hilmawan.
Hilmawan melihat, pasar reksadana masih berpeluang positif di tahun ini. Hal ini seiring dengan meningkatnya minat investor ritel pada reksadana passive fund seperti jajaran reksa dana indeks BNI-AM.
“Maka kamu berharap agar tiga produk reksadana indeks ini bisa menjadi produk unggulan sebagaimana reksadana indeks sebelumnya,” tandas Hilmawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News