Reporter: Issa Almawadi | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Seiring rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menandatangani nota kesepahaman dengan otoritas keuangan Korea alias Financial Services Commision (FSC), Bank Negara Indonesia (BNI) bersiap merealisasikan kantor cabang penuh di negeri ginseng itu. Sesuai rencana, nota kesepahaman OJK dan FSC bakal diteken pada 16 April mendatang.
Untuk memiliki izin operasi di Korea, Sekretaris Perusahaan BNI Tribuana Tunggadewi menerangkan, FSC akan mengeluarkan dua lisensi, yaitu pre-eliminary licensed (PL) dan main licensed (ML). "Pada 16 April nanti, BNI mengharapkan akan memperoleh pre-eliminary licensed. Dengan adanya pre-eliminary licensed, BNI dapat mempersiapkan operasional cabang secara penuh," jelas Tribuana kepada KONTAN, belum lama ini.
Beberapa langkah persiapan BNI antara lain pendirian gedung kantor cabang, sumber daya manusia (SDM), sistem teknologi informasi (TI), dan lain-lain. Jika sudah menjadi cabang penuh, kata Tribuana, BNI akan fokus menyediakan layanan yang terkait dengan bisnis di Indonesia (related business), berupa pembiayaan modal kerja dan investasi. "Selain itu, ada trade finance dan remittance," imbuhnya.
Target pasar kantor cabang BNI ini bakal diarahkan ke perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan besar Indonesia yang beroperasi di Korea, dan perusahaan Korea yang aktif dan memerlukan dukungan bank lokal untuk beroperasi di Indonesia. Sayangnya, Tribuana enggan menyebutkan nilai investasi yang dibutuhkan BNI untuk beroperasi di Korea. "Modal tidak besar," ujarnya.
OJK sendiri memastikan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan FSC berlangsung pada medio April mendatang. "MoU dengan Korea pada 16 April 2015," kata Triyono, Direktur Internasional OJK.
Jalinan kesepakatan tersebut merupakan pelaksanaan dari azas resiprokal. Nah, BNI akan menjadi bank pertama yang menikmati kebijakan antar-kedua otoritas tersebut. Triyono menambahkan, MoU ini merupakan pintu gerbang bagi rencana BNI membuka kantor cabang penuh di Korea.
Adapun bank asal Korea yang akan masuk ke Indonesia adalah Shinhan Bank. Selain terkait aksi BNI dan Shinhan, Triyono menyatakan, hingga kini belum ada rencana ekspansi bank lain dari kedua negara untuk memanfaatkan MoU tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News