kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.489   96,00   0,58%
  • IDX 6.560   289,90   4,62%
  • KOMPAS100 956   49,27   5,43%
  • LQ45 744   40,59   5,77%
  • ISSI 204   6,72   3,41%
  • IDX30 386   21,21   5,82%
  • IDXHIDIV20 467   21,63   4,86%
  • IDX80 108   5,35   5,20%
  • IDXV30 111   3,36   3,11%
  • IDXQ30 127   6,60   5,50%

BNI & BRI optimistis kredit ekspor impor tumbuh


Senin, 02 Februari 2015 / 10:20 WIB
BNI & BRI optimistis kredit ekspor impor tumbuh
ILUSTRASI. ANTARA FOTO


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) optimistis pembiayaan ekspor impor (trade finance) tahun ini lebih tinggi dibandingkan 2014. Salah satu faktornya adalah keputusan pemerintah mewajibkan penggunaan letter of credit (L/C) per 1 April 2015 untuk ekspor komoditas tertentu seperti migas, batubara, dan minyak kelapa sawit (CPO).

BNI, misalnya, menargetkan pertumbuhan pembiayaan trade finance tahun ini tumbuh 15% atau minimal setara dengan tahun lalu. Firman Wibowo, Pemimpin Divisi Internasional BNI, mengatakan, hingga akhir 2014 volume transaksi trade finance BNI berkisar US$ 31,1 miliar. "Volume itu tumbuh lebih dari 10%," kata Firman kepada KONTAN, Jumat (30/1).

Arah kebijakan pemerintah yang fokus pada pembangunan infrastruktur, kata Firman, bakal menggairahkan transaksi trade finance. Ditambah rencana pemerintah untuk menerapkan peraturan wajib L/C per 1 April 2015. "Saya kira ini akan menjadi stimulus yang cukup kuat," imbuh Firman.

Firman merinci, pertumbuhan trade finance BNI tahun 2014 ditopang delapan sektor unggulan. Yakni, pertanian dengan porsi kredit sebesar 25%, migas 21%, makanan 17%, kimia 14%, perdagangan ritel dan besar 9%, konstruksi 9%, serta sisanya sektor kelistrikan, informasi dan telekomunikasi.

Sementara, BRI hingga akhir 2014 membukukan transaksi trade finance sebesar Rp 30,2 triliun. IniĀ  tumbuh 1,34% dari tahun 2013 yang senilai Rp 29,8 triliun.

Pertumbuhan trade finance BRI tahun lalu ditunjang sektor agribisnis dan kebutuhan pemerintah. "Dua bidang itu masih akan menjadi penopang pertumbuhan kredit ekspor impor tahun 2015," ujar Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI, akhir pekan lalu.

Budi optimistis, pembiayaan trade finance BRI tahun ini akan tumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain menggali potensi dari nasabah yang ada saat ini, BRI juga berupaya menggali database eksportir dan importir. "Serta memberikan program pelatihan kepada nasabah UKM yang berorientasi ekspor," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×