kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mandiri dan BNI menggenjot trade finance


Kamis, 13 November 2014 / 06:49 WIB
Mandiri dan BNI menggenjot trade finance


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank tidak kehilangan akal untuk menggenjot pendapatan komisi (fee based income). Salah satu pos legit untuk mengantongi fee based adalah bisnis ekspor impor atau biasa disebut trade finance. Salah satu daya tarik layanan trade finance adalah mengandung nilai transaksi miliaran dollar AS. Atas dasar itulah, Bank Mandiri dan Bank BNI getol menggenjot volume transaksi demi meraih fee based lebih tinggi.

Volume transaksi trade finance Bank Mandiri secara tahunan (CAGR) pada periode tahun 2010 hingga tahun 2013 tumbuh 16,09%. Sementara, hingga September 2014, Bank Mandiri membukukan volume transaksi trade finance sebesar US$ 101 miliar, meningkat 6.32% dibandingkan tahun lalu yang sebesar US$ 95 miliar.

Adrianto Wahyu Adi, SVP Product Bank Mandiri menyatakan, peningkatan volume disebabkan oleh meningkatnya pembiayaan transaksi perdagangan domestik dan pembiayaan kepada value chain nasabah korporasi Bank Mandiri. Contoh, pembiayaan dari nasabah korporasi kepada suplier maupun distributor nasabah korporasi tersebut.

“Pembiayaan value chain ini menguntungkan karena dapat meningkatkan loyalitas mitra bisnis mereka,” ujar Adrianto, Rabu (12/11). Saat ini, Bank Mandiri didukung oleh 13 regional trade servicing center (RTBC) dan 21 regional trade servicing desk/outlet (RTBD/RTBO) yang tersebar di Indonesia.

Hingga akhir tahun 2014, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan konservatif atau volume tumbuh 7% dibandingkan pencapaian tahun 2013 yang sebesar US$ 133 miliar.

BNI tak mau kalah. Firman Wibowo, SVP Kepala Divisi Internasional BNI mengatakan, pihaknya memasang target pertumbuhan volume trade finance sekitar US$ 32 miliar–US$ 35 miliar hingga pengujung tahun 2014. Jumlah ini tumbuh sekitar 12%-15% secara tahunan (year on year). Agar target tercapai, BNI memperkuat aliansi strategis dengan unit kredit dan menambah layanan.

Saat ini, BNI mengembangkan layanan trade finance berbasis elektronik. BNI juga mengembang kan supply chain financing (SCF). Hingga akhir kuartal III-2014, volume trade finance BNI untuk kegiatan ekspor mencapai US$ 11,85 miliar atau tumbuh 19,90% secara tahunan. Pembiayaan ekspor menolong BNI di saat pos impor melempem. Pembiayaan impor BNI mencapai US$ 11,09 miliar, naik tipis 0,7% dibandingkan kuartal III tahun 2013 karena penguatan kurs.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×