Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rata-rata simpanan rumah tangga di perbankan kembali menunjukkan perlambatan pada Oktober 2025. Hal ini diikuti dengan kenaikan kredit bermasalah (NPL) rumah tangga.
Meski demikian, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menilai perkembangan ini masih berada dalam koridor normal sebagai bagian dari proses penyesuaian ekonomi.
Direktur Commercial Banking BNI, Muhammad Iqbal, mengatakan kondisi yang terjadi saat ini merupakan konsekuensi dari perubahan aktivitas ekonomi dan pola konsumsi rumah tangga yang tengah beradaptasi dengan kondisi makro.
“Kami memandang dinamika yang terjadi sebagai bagian dari proses penyesuaian ekonomi yang wajar. Seiring berbagai kebijakan pemerintah untuk mendorong aktivitas ekonomi, BNI optimistis daya beli masyarakat akan semakin membaik dan membuka ruang pertumbuhan simpanan rumah tangga pada tahun mendatang,” jelas Iqbal kepada Kontan.co.id, Rabu (3/12/2025).
Baca Juga: BNI Pastikan Layanan di Sumatra Kembali Normal Usai Banjir
Meski rata-rata simpanan rumah tangga di industri perbankan tercatat turun ke Rp 6,04 juta pada Oktober 2025, BNI mencatat tren yang berbeda. Iqbal mengungkapkan bahwa tabungan perorangan BNI per Oktober 2025 masih mencatat pertumbuhan dibandingkan posisi akhir tahun 2024. “Hal ini menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap BNI tetap kuat di tengah perubahan perilaku keuangan rumah tangga,” ujar dia.
Ke depan, BNI menilai masih ada ruang perbaikan, terutama jika indikator daya beli dan kepercayaan konsumen terus menguat. Kebijakan pemerintah dalam mendorong ekspansi ekonomi dan menjaga stabilitas harga diyakini menjadi katalis perbaikan simpanan rumah tangga.
BNI memperkirakan tren perlambatan tidak akan berlanjut secara berkepanjangan, dan potensi pemulihan dapat mulai terlihat pada tahun depan.
Untuk menjaga momentum pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) rumah tangga, BNI menyiapkan tiga strategi utama, pertama memperkuat kapabilitas digital perbankan. BNI terus membangun ekosistem layanan yang seamless, termasuk optimalisasi platform digital seperti Wondr by BNI dan BNIdirect, guna memperkuat hubungan dengan nasabah ritel maupun segmen profesional.
Kedua, menyediakan produk simpanan yang kompetitif. BNI memperkaya variasi produk tabungan yang fleksibel dan relevan dengan kebutuhan beragam segmen rumah tangga, untuk menjaga loyalitas dan meningkatkan basis dana murah.
Baca Juga: Transaksi Kartu Kredit BNI Tumbuh 5%, Baki Debet Naik Hampir 10% per Oktober 2025
Ketiga, penguatan penilaian risiko kredit rumah tangga. Dalam penyaluran kredit, BNI tetap fokus pada segmen yang berkualitas dengan penilaian risiko yang lebih prudent, sehingga portofolio kredit tetap sehat dan mampu menopang pertumbuhan berkelanjutan.
Iqbal menegaskan kombinasi strategi tersebut akan menjaga stabilitas penghimpunan dana sekaligus memperkuat fondasi pertumbuhan BNI di tengah perubahan perilaku finansial masyarakat.
“BNI akan terus memperkuat peran sebagai mitra keuangan terpercaya bagi rumah tangga, sekaligus menjaga kualitas portofolio agar tetap sehat dan berkelanjutan,” tutupnya.
Selanjutnya: Maybank Perkuat Digital Banking: Modernisasi M2U ID App 2026
Menarik Dibaca: Promo The Body Shop Super Beauty Week 1-7 Desember 2025, Parfum-Face Wash Diskon 50%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













