Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan positif pada bisnis kartu kredit sepanjang tahun ini
General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI Grace Situmeang menyebut, pertumbuhan volume transaksi kartu kredit mencapai kisaran 5% secara tahunan (year-on-year/YoY) per Oktober 2025. Lebih lanjut, Grace bilang peningkatan volume transaksi merata pada kategori kebutuhan harian, e-commerce, perjalanan, dan gaya hidup.
Kemudian, baki debet kartu kredit tumbuh mendekati 10% YoY dalam periode yang sama.
Dari sisi kualitas kredit, Grace memastikan bahwa portofolio kartu kredit tetap terjaga meski terdapat sedikit peningkatan kredit bermasalah (NPL) akibat perubahan perilaku pembayaran nasabah.
Namun begitu, ia menegaskan bahwa tingkat NPL kartu kredit BNI masih berada dalam kisaran rata-rata industri dan terus dimitigasi.
Baca Juga: Transaksi BI-Fast di BNI Tumbuh 47% per September, Ditopang Kanal Digital
“NPL kartu kredit masih dalam batas yang dapat dikendalikan dan terus kami mitigasi melalui penerapan manajemen risiko yang disiplin,” kata Grace kepada Kontan, Jumat (14/11/2025).
Untuk memperkuat kualitas portofolio, BNI fokus memperluas akuisisi nasabah baru dari segmen berisiko rendah. Bank juga memanfaatkan data analytics guna menyempurnakan model risiko agar lebih responsif.
Selain itu, monitoring kualitas tiap program kartu kredit dilakukan secara berkala, disertai langkah preventif maupun penanganan aktif bagi nasabah yang mulai menunjukkan risiko.
Baca Juga: Penyaluran Kredit BNI Naik 10,5% Jadi Rp 812,2 Triliun Hingga September 2025
Melihat tren positif yang ada, BNI menargetkan pertumbuhan transaksi dan baki debet yang berkelanjutan pada periode mendatang. Fokus pertumbuhan bukan hanya dari sisi jumlah nasabah, tetapi juga peningkatan engagement dan kontribusi transaksi.
“Strategi kami mencakup akuisisi nasabah berkualitas, kolaborasi digital dan merchant strategis, serta penguatan layanan digital agar pengalaman bertransaksi semakin mudah dan aman,” ujar Grace.
Secara keseluruhan, Grace bilang pihaknya optimistis kombinasi kualitas portofolio yang terjaga, pemanfaatan teknologi data, serta ekspansi kerja sama strategis dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan bisnis kartu kredit hingga akhir tahun.
Baca Juga: BNI Catat Baki Debet pada Bisnis Kartu Kredit Naik Hampir 10% per Agustus 2025
Selanjutnya: Proyek Danantara Bakal Jadi Ancaman Bagi Emiten Poultry, Simak Rekomendasi Analis
Menarik Dibaca: Apakah Timun Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi atau Tidak? Ini Jawabannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













