kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BNI Kucurkan Kredit US$ 963 Juta Ke Migas (Update)


Jumat, 06 Agustus 2010 / 15:36 WIB
BNI Kucurkan Kredit US$ 963 Juta Ke Migas (Update)


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pelaku perbankan tanah air agaknya semakin bergairah menggarap pasar kredit di sektor migas. Bank BNI misalnya. Selain terlibat dalam sindikasi kredit senilai US$ 90 juta kepada MedcoEnergi bersama dua bank besar lain, yakni Bank Mandiri dan Bank BCA, BNI sejauh ini juga cukup berpengalaman menggarap pangsa kredit maupun pengelolaan dana (cash management) industri strategis tersebut.

Direktur Bussiness Banking BNI Khrisna Soeparto menuturkan, hingga kini porsi pembiayaan untuk sektor migas di BNI mencapai 17,4% dari total kredit korporasi yang telah disalurkan BNI. "Total fasilitas kredit di sektor migas yang sudah kami berikan adalah sebesar US$ 963 juta atau 17,4% dari total portofolio kredit korporasi kami yang mencapai Rp 50 triliun," ujarnya di Jakarta, Jumat (6/8).

Selain itu, BNI saat ini juga sudah memiliki dana siap salur kredit untuk sektor migas senilai Rp 2 triliun.

Krishna menilai, pasar kredit sektor migas cukup menarik. Meski dikenal risikonya cukup besar, namun sejauh ini untuk penyaluran kredit BNI ke sektor strategis tersebut nilai NPL nya masih amat kecil. "Bahkan hampir tidak ada," katanya.

BNI mengambil strategi supply chain untuk meminimalisir risiko NPL dari sektor migas. Maksudnya, BNI mengutamakan para supplier yang terkait dengan perusahaan induk untuk mengakses kredit. Misalnya, kerjasama dengan suatu perusahaan minyak tertentu, maka BNI akan mengutamakan pemberian kredit para supplier atau vendor perusahaan minya tersebut ketimbang vendor dari perusahaan lain.

Khusus untuk Medco Group, BNI sudah menggelontorkan kredit sebesar US$ 229 juta. Di sisi penempatan dana yakni untuk dana Abandonment and Site Restoration (ASR), BNI kini mengelola sekitar US$ 24 juta. Beberapa KKKS yang menjadi klien BNI di antaranya adalah Medco E&P, BP Indonesia, Kodeco, Total EP, Kangean Energy, dan Energi Mega Persada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×