Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT BNI Life akan sesuaikan porsi penempatan keranjang investasinya ke surat berharga negara (SBN). BNI Life tidak keberatan dipatok porsi SBN sebesar 20%.
Geger N. Maulana, Wakil Direktur Utama BNI Life menjelaskan, selama imbal hasil dari SBN bagus maka BNI Life akan menempatkan porsi investasinya di SBN. Apalagi selama ini porsi kepemilikan SBN BNI Life telah mencapai 10%. Jadi kalaupun nanti ditambahkan tidak masalah buat BNI Life. Berapa besarnya, belum dapat ditentukan saat ini.
Geger menilai positif diperbesarnya porsi SBN bagi industri lembaga keuangan apalagi jika semangatnya untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri. Namun porsi keranjang investasi SBN akan disesuaikan dengan produk investasi yang ditawarkan perusahaan.
"Harus sesuai dengan produk yang ditawarkan. Sebab prinsip investasi asuransi jiwa juga bergantung pada produk yang ditawarkan. Khusus untuk investasi SBN paling cocok ya produk tradisional," terang Geger pada Selasa (19/1).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan lima lembaga keuangan wajib memiliki porsi SBN dalam keranjang investasinya. Ketentuan ini ditetapkan selama dua tahun. Rinciannya, pertama, perusahaan asuransi jiwa porsi kepemilikan SBN sebesar 20% periode setahun. Kemudian tahun kedua porsinya meningkat menjadi 30%.
Kedua, perusahaan asuransi umum kepemilikan SBN sebesar 10% di tahun pertama dan meningkat menjadi 20% pada tahun kedua. Ketiga, BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan pada tahun pertama dan kedua porsi SBN tetap sebesar 30%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
