kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI Life Targetkan Investasi pada Instrumen Saham Mencapai Rp 1,508 Triliun


Jumat, 28 Juni 2024 / 18:36 WIB
BNI Life Targetkan Investasi pada Instrumen Saham Mencapai Rp 1,508 Triliun
ILUSTRASI. Aktivitas telemarketer di kantor telesales BNI Life Jakarta, Rabu (14/4). PT BNI Life Insurance menargetkan capaian premi Rp598 miliar dari kanal telemarketing pada 2021. Kanal tersebut dinilai sebagai salah satu sumber perolehan premi yang potensial di tengah pandemi Covid-19./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/14/04/2021.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Life Insurance atau BNI Life menargetkan investasi pada instrumen saham untuk portofolio non-link dan unitlink bisa mencapai Rp 1,508 triliun di sepanjang 2024.

Plt. Direktur Utama BNI Life, Eben Eser Nainggolan menyampaikan, dalam beberapa bulan terakhir penempatan investasi pada instrumen saham ikut terimbas akibat kondisi pasar saham yang mengalami koreksi di semua sektor.

Hingga Mei 2024, penempatan pada instrumen saham untuk portofolio non-link hanya sekitar 5-6% dan unitlink sekitar 17-20% dari total portofolio unitlink.

"Perubahan kondisi market di semester I ini memang cukup signifikan baik untuk pasar saham maupun pasar obligasi. Namun kami akan terus mengupdate hasil riset dan benchmarking di market," ujar Eben kepada Kontan.co.id, Kamis (27/6).

Baca Juga: Unitlink Pasar Uang BNI Life Catatkan Kinerja Positif dalam 5 Bulan Pertama 2024

Eben mengatakan pihaknya juga akan menyesuaikan dengan pemilihan portfolio agar dapat memberikan hasil optimal sampai dengan akhir tahun. Untuk target investasi, di sepanjang tahun ini BNI Life menargetkan bisa mencapai Rp 1,508 triliun untuk keseluruhan (non-link dan link).

Adapun Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat investasi industri asuransi jiwa ke instrumen saham mengalami penurunan pada kuartal I-2024.

Nilai itu menurun menjadi Rp 147,94 triliun atau turun 7,3% secara tahunan atau year on year (YoY). Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menyampaikan penurunan tersebut tidak terlepas dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sedikit melambat dibandingkan beberapa indeks saham negara tetangga. 

"Selain itu, suku bunga yang relatif tinggi, membuat instrumen investasi berbasis bunga (deposito, sukuk korporasi, dan SBN) menjadi lebih menarik, di mana kemudian perusahaan cenderung menginvestasikan uangnya pada instrumen-instrumen tersebut," kata Togar kepada Kontan.co.id, Kamis (27/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×