Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Cabang London meraup pendapatan bunga senilai US$ 4,94 juta pada akhir tahun 2013 atau naik 33% dibandingkan pendapatan bunga pada tahun 2012 mencapai US$ 3 juta.
Pendapatan bunga berasal dari dari aktivitas kredit dan trade finance yang difokuskan pada bisnis-bisnis di Eropa yang berhubungan dengan Indonesia.
Nungki Indriaty, Pemimpin BNI Cabang London, menyampaikan, jumlah aset trade dan kredit yang dilayaninya mencapai US$ 190 juta, sebagian besar dari aset itu berupa pembiayaan impor untuk nasabah-nasabah korporasi BNI di samping aktivitas BNI London membeli asset trade dari pasar sekunder. "Aktivitas ini tetap dipertahankan pada tahun 2014," ujar, Selasa (25/3).
Besarnya aset trade finance yang dilayani oleh BNI London juga menjadi sumber pendapatan berbasisi komisi atau fee based income. Selama tahun 2013, BNI London mengumpulkan fee dari transaksi trade finance sebesar US$ 474 ribu, antara lain dari pelayanan letter of credit (LC).
"Sebagian besar dari LC itu ditujukan ke Indonesia, khususnya untuk mengimpor produk Indonesia, berupa kayu, tekstil dan fashion," tambahnya.
Infromasi saja, BNI London telah membiayai sejumlah pengusaha Inggris yang memiliki transaksi ekspor dan impor dengan pengusaha Indonesia. Sejumlah produk yang telah dibiayai impornya dari Indonesia adalah produk timber dan textile/fashion. Per 31 Desember 2013, BNI London memiliki aset berkisar US$ 791 juta atau sekitar Rp 9 triliun rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News