Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Industri minyak dan gas (migas) yang saat ini sedang mengalami masa sulit, rupanya membuat kalangan perbankan ogah-ogahan menyalurkan kreditnya ke sektor tersebut. Maklum, jika sembarangan, bank justru bakal mengoleksi kredit macet baru.
Simak saja penuturan Suhardi Petrus, Sekretaris Perusahaan BNI. Dia menuturkan, pihaknya tentu lebih berhati-hati dan selektif untuk menerima proposal kredit dari industri migas.
"Kalau tahun ini ya tentu hati-hati dan selektif," kata Petrus kepada KONTAN, Selasa (9/2).
Untungnya, BNI memang tidak punya banyak eksposur ke sektor migas. Petrus mengungkapkan, saat ini porsi kredit ke migas tak lebih dari 3% terhadap total kredit BNI.
Bahkan, kata Petrus, kredit yang sudah mengalir ke migas lebih dominan ke perusahaan seperti Pertamina dan Medco. "Dan selama ini tidak ada masalah," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News