kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI Syariah dan BCA Syariah optimistis catat kinerja positif di paruh pertama 2019


Senin, 11 Maret 2019 / 18:17 WIB
BNI Syariah dan BCA Syariah optimistis catat kinerja positif di paruh pertama 2019


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA Prospek kinerja bank syariah masih cerah pada tahun ini. Dua bank syariah, yang merupakan anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yakni PT Bank BNI Syariah dan anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yakni PT Bank BCA Syariah menyatakan optimistis tahun ini meraih cuan lebih tinggi.

Direktur BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan, hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian kinerja perusahaan pada bulan Februari 2019. Menurutnya, akhir Februari 2019 lalu pihaknya mencatatkan laba bersih tumbuh di kisaran 30% secara year on year (yoy).

Posisi ini sejalan dengan target pertumbuhan perseroan di akhir tahun yaitu di kisaran 32%. Anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) ini menyebut kalau pertumbuhan tersebut didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 17% yoy per Februari 2019 dengan rasio dana murah (CASA) stabil di 55%.

"Pertumbuhan pembiayana juga tumbuh sebesar 24% yoy dengan kualitas risiko yang tetap terjaga dengan NPF masih dalam range 3%," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (11/3).

Meski di kuartal II 2019 ada momen Pemilihan Presiden dan legislatif, Dhias beranggapan BNI Syariah tetap menarget tumbuh kendati bakal adanya perubahan arus ekonomi. Walau demikian, Ia tak memungkiri kalau pada semester II secara historis kinerja perseroan berkembang lebih optimal.

Untuk mendorong pertumbuhan bisnis di paruh pertama tahun ini, perseroan menerapkan strategi front loading pembiayaan dengan tetap menargetkan pasar green ocean yang berfokus pada nilai, loyalitas, dan prinsip syariah.

Sementara untuk pencapaian target 2019, dari sisi DPK, menjaring dana murah tetap menjadi target utama perseroan untuk meningkatkan efisiensi DPK dengan optimalisasi sinergi BNI Group melalui penyebaran jaringan Sharia Channelling Office (SCO) dan bisnis transaksional Cash Management.

Strategi lainnya adalah dengan optimalisasi remedial dan recovery yang menargetkan nominal maksimum NPF dan upgrade level kolektabilitas nasabah, sejalan dengan tema strategis BNI Syariah 2019 "Quality Growth" yaitu tumbuh dengan kualitas yang terus membaik.

Senada, Direktur Utama PT Bank BCA Syariah John Kosasih mengungkap pihaknya tetap optimistis seluruh kinerja kredit, DPK maupun laba bersih masih akan tetap tumbuh dua digit. "Semester I ini diproyeksikan melambat. Tapi kami sudah antisipasi kondisi ini, karena pertumbuhan pembiayaan secara industri baik konvensional dan syariah bakal terpengaruh," katanya.

Adapun untuk NPF, BCA Syariah tetap optimistis akan terjaga di bawah 1% sepanjang tahun 2019. "Target aset, kredit, DPK serta laba kami proyeksikan di rentang 10%-15%," imbuh John.

Catatan saja, akhir tahun BCA Syariah membukukan laba bersih mencapai Rp 58,4 miliar atau meningkat 22% secara tahunan. Peningkatan laba perusahaan diantaranya ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 16,91% yoy mencapai Rp 4,9 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 4,2 triliun.

Adapun rasio pembiayaan bermasalah kotor atau gross non performing financing (NPF) naik tipis dari 0,32% menjadi 0,35% di 2018. Sedangkan NPF nett sebesar 0,04% di 2017 menjadi 0,28% di 2018.

Sejalan dengan pembiayaan, BCA Syariah mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 5,5 triliun akhir 2018 lalu. Nilai ini tumbuh 16,25% yoy dari periode 2017 sebesar Rp 4,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×