Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Syariah (Mandiri Syariah) memastikan rencana penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) masih berjalan sesuai rencana alias baru akan terlaksana di tahun 2020.
Direktur Keuangan Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho menjelaskan hal tersebut merupakan arahan dari pemegang saham perseroan yakni PT Bank Mandiri Tbk. Menurutya, saat ini Mandiri Syariah masih berupaya untuk memperbaiki kinerja perusahaan, salah satunya dari sisi laba bersih.
Tahun 2018 lalu, Mandiri Syariah mencetak laba bersih sebesar Rp 605 miliar atau meningkat 65,74% secara tahunan atau year on year (yoy). Nah, di tahun 2019 ini Mandiri Syariah berencana untuk mendongkrak laba bersih di level yang tak kalah tinggi alias tumbuh di kisaran 50%-60%.
Lewat peningkatan laba yang cukup tinggi tersebut, diharapkan return on equity (ROE) perseroan bisa ikut naik menjadi minimal 10% alias dua digit.
"Kalau laba kami bisa tumbuh segitu (50%-60%) maka ROE kita bisa naik menjadi dua digit, itu target kita," katanya saat ditemui di Jakarta, Senin (11/3).
Catatan saja, akhir tahun lalu ROE perseroan berada di level 8,21%. Posisi ini mengalami peningkatan signifikan dari tahun 2017 yang baru sebesar 2,71%.
Adapun, tujuan dilakukan IPO menurut Ade Cahyo salah satunya untuk dapat meningkatkan struktur permodalan perusahaan. Sebab, tahun lalu rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) Mandiri Syariah masih terpantau 16,26% walau naik 0,37% dibanding tahun 2017 silam.
"Kebanyakan BUKU III seperti kami CAR-nya sudah besar-besar bahkan ada yang 20% lebih. Lewat IPO modal kami tentunya bisa lebih baik," terangnya.
Adapun, salah satu upaya mendongkrak laba di tahun ini antara lain dengan meningkatkan pertumbuhan kredit 11%-12% yoy serta dana pihak ketiga (DPK) naik 10%-11% serta mendorong rasio dana murah (CASA) ke level 53%-54%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News