Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
TANGERANG. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memasang target pertumbuhan volume kartu kredit sebanyak 14% hingga akhir 2017.
Direktur Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, saat ini, perseroan tidak menyasar pertumbuhan jumlah nasabah melainkan penggunaan kartu kredit. "Size volume naik 14%-15% (target), kalau kita pasang target jumlah nasabah bisa saja, tapi percuma kalau tidak ada transaksi," katanya di Tangerang, Minggu (23/7).
Sementara, Kepala Divisi Kartu Kredit BNI Corina Leyla Karnalies menyebut, sampai dengan semester I 2017, pihaknya berhasil mencatatkan volume transaksi kartu kredit mencapai Rp 19 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 11% secara tahunan atau year on year (yoy).
Dari sisi kualitas kredit bank berlogo 46 ini menyebut, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) segmen kartu kredit perseroan masih terjaga di level 2,7%-2,8% sampai Juli 2017. "Kami memang jaga di bawah 3%, dari sisi kualitas masih bagus," imbuhnya.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan bulan Juni 2017, BNI telah menyalurkan pembiayaan kartu kredit mencapai Rp 11,48 triliun atau tumbuh 14,1% secara yoy dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,06 triliun.
Sementara, volume transaksi kartu kredit bank bersandi emiten BBNI ini per semester I 2017 mencapai Rp 17,11 triliun atau tumbuh 5,48% secara yoy.
Adapun, dari total kredit konsumer, produk kartu kredit perseroan menyumbang porsi sebanyak 17,1%. Sementara, NPL kartu kredit per semester I 2017 tercatat naik menjadi 2,8% dibanding semester I 2016 sebesar 2,6%.
Dari jumlah kartu, saat ini BNI telah mencetak 1,71 juta kartu kredit hingga semester I 2017. Jumlah tersebut hanya tumbuh 1,54% secara yoy, sementara secara tahun berjalan atau year to date (ytd), jumlah kartu kredit BNI turun sebanyak 1,32% atau 23.000 kartu.
Anggoro menambahkan, transaksi kartu kredit perseroan antara lain didominasi lima sektor antara lain perdagangan, telekomunikasi, makanan dan restoran, fesyen dan travel serta maskapai penerbangan dan hotel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News