kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI targetkan kredit kemitraan petani Rp 150 M


Senin, 13 November 2017 / 17:28 WIB
BNI targetkan kredit kemitraan petani Rp 150 M


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Kampus Yogyakarta memberikan pelatihan budidaya tanaman tebu yang benar. Sebanyak 500 petani tebu dari Lampung dan Jawa Timur memperoleh kesempatan ini.

Pelatihan dilaksanakan secara bertahap dan dibagi dalam 5 angkatan agar hasil pelatihan dapat diserap secara maksimal oleh para petani.

Para petani yang menjadi peserta pelatihan merupakan warga di sekitar kebun yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 7 Lampung. Pada kesempatan selanjutnya, petani tebu yang diundang mengikuti pelatihan akan diperluas ke kota-kota lainnya, di lingkungan PTPN 10 dan PTPN 11 yaitu Mojokerto, Sidoarjo, Jombang, Kediri, Tulungagung, Lumajang, Jember dan Situbondo. Para petani peserta pelatihan ini merupakan mitra-mitra binaan BNI yang memperoleh dukungan kredit kemitraan.

BNI telah menyalurkan kredit kemitraan kepada petani tebu di lingkungan PTPN 7 Lampung dengan plafon maksimal Rp 29 miliar. Adapun penyaluran kredit kemitraan kepada para petani di lingkungan PTPN 10 dan PTPN 11 Jawa Timur hingga akhir Oktober 2017 mencapai Rp 37 miliar. BNI memperkirakan program kemitraan ini dapat mencapai Rp 150 miliar pada akhir tahun 2017.

Corporate Secretary BNI Kiryanto mengungkapkan, tujuan BNI menggelar pelatihan ini adalah ingin meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman petani dalam melakukan budidaya tanaman tebu secara benar,” ujar Corporate Secretary BNI, Kiryanto pada keterangan pers, Senin (13/11).

Sebagai informasi, BNI mencatat pertumbuhan kredit sampai kuartal III 2017 sebesar 13,3% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 372,02 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×