kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BNI telah menyalurkan bansos program keluarga harapan Rp 7,1 triliun


Senin, 03 Desember 2018 / 21:57 WIB
BNI telah menyalurkan bansos program keluarga harapan Rp 7,1 triliun
ILUSTRASI. Presiden Jokowi bersama Direktur BNI saat Sosialisasi Penyaluran Bansos PKH


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) program keluarga harapan (PKH) senilai Rp 7,1 triliun hingga November 2018. BNI menyalurkan bansos PKH tersebut kepada 4,1 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di 468 kota kabupaten.

Presiden Joko Widodo saat menghadiri sosialisasi PKH di Jakarta, Senin (3/12), mengatakan, bansos PKH dilakukan dengan tujuan membantu dan mendorong kemandirian KPM PKH. Dengan bantuan ini, diharapkan kelak mereka dapat tergraduasi sehingga tidak perlu lagi menerima bansos.

Dalam keterangan tertulis BNI yang diterima Kontan.co,id disebutkan, sosialisasi tersebut dihadiri 1.725 orang, terdiri dari 1.250 orang penerima PKH, 275 pendamping PKH DKI Jakarta, dan 200 pendamping Se-Jabodetabek.

Hadir juga dalam kesempatan tersebut Menteri Sosial Agus Gumiwang, dan Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati.

Agus Gumiwang menjelaskan, bansos pada tahun 2019 terdiri dari bantuan tetap sebesar Rp 550.000 ditambah komponen yang ada di dalam setiap keluarga. Untuk keluarga yang memiliki anak bersekolah SD maka ada tambahan bantuan Rp 900.000, untuk SMP tambahannya Rp 1,5 juta, dan SMA sebesar Rp 2 juta.

Apabila dalam keluarga tersebut ada ibu hamil atau ibu yang memiliki balita, maka indeks bantuan akan ditambah sebesar Rp 2,4 juta. Sementara apabila dalam keluarga tersebut juga terdapat lansia dan/atau penyandang disabilitas maka mendapat tambahan Rp 2,4 juta.

"Penyaluran PKH mulai tahun depan akan dimajukan menjadi pada bulan Januari dari jadwal reguler sebelumnya bulan Februari,” ujar Agus.

Sementara Adi Sulityowati yang akrab disapa Susi menyampaikan, hingga bulan November 2018 ini, KPM penerima bansos telah mencapai 99%. Khusus untuk DKI Jakarta, bansos PKH telah disalurkan kepada 65.000 KPM dengan nominal Rp 113 miliar dan pencairan telah mencapai 99%.

Mengenai dengan penyaluran bansos PKH tahun 2019, kata Susi, BNI serta Bank Himbara lainnya telah siap. Pencairan bansos PKH non-tunai dapat dilakukan melalui Agen46 BNI yang berada di dekat rumah KPM atau melalui ATM & kantor BNI atau melalui bank Himbara lainnya.

"BNI terus memperluas agen bank sebagai tempat/sarana pencairan bansos PKH sampai ke desa-desa, guna lebih memudahkan KPM dalam mencairkan bansos,” ujar Susi dalam keterangan tertulis.

Fahmiyati, seorang warga Jatinegara mengatakan, tiap tiga bulan sekali, ia dapat menarik uang bansos PKH melalui ATM atau Agen46 BNI yang berada di dekat rumahnya.

"Dana yang didapat langsung kami gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sekeluarga. Di saat saya mengalami kesulitan ekonomi, uang PKH yang cair tiap tiga bulan sekali cukup membantu untuk pemenuhan kebutuhan sekolah anak," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×