Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Selain memberikan fasilitas kredit dan dana kepada nasabah, perbankan juga memberikan layanan cash management. Bank Negara Indonesia (BNI) misalnya, mencatat pertumbuhan cash management sebesar 17,4% atau mencapai Rp 61,47 triliun pada Juni 2013 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 52,33 triliun.
General Manager Transaksional Banking Services Iwan Kamaruddin BNI, mengatakan, bisnis cash management merupakan solusi keuangan bagi para nasabah dari komersil dan korporasi. Bank berplat merah ini mencatat, cash management dari nasabah korporasi sebesar Rp 28,38 triliun atau 45% dari portofolio, sedangkan nasabah komersial Rp 33,08 triliun atau 54% dari portofolio cash management.
"Pada bisnis cash management ini terjadi persaingan antar bank," jelasnya. Terkait hal itu, perseroan tengah menyiapkan strategi agar mampu bersaing dengan bank lainnya. Misalnya, meningkatkan sinergi bisnis business banking, consumer dan ritel untuk mengoptimalkan keuntungan melalui pendekatan valuer chain.
Iwan menambahkan, nasabah cash management BNI naik 30.515 atau menjadi 184.875 nasabah dibandingkan posisi sebelumnya 154.360 nasabah. Nasabah mayoritas berasal dari segmen komersial dan khususnya perusahaan BUMN dan swasta.
Nah, layanan cash management ini menguntungkan karena bank memperoleh fee based income. BNI meraup fee sebesar Rp 327 miliar pada Juni 2013 atau naik 94% dari posisi sebelumnya Rp 168 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News