kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bos BI Sebut Fungsi Intermediasi Perbankan Tumbuh Positif hingga Kuartal I


Senin, 24 April 2023 / 13:40 WIB
Bos BI Sebut Fungsi Intermediasi Perbankan Tumbuh Positif hingga Kuartal I


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memandang fungsi intermediasi perbankan terus pada tren yang positif dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi. Hal ini terlihat dari pertumbuhan kredit pada Maret 2023.

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit perbankan pada Maret 2023 tetap tinggi yaitu sebesar 9,93% year on year (YoY). Selain itu, pembiayaan syariah juga menunjukkan kinerja positif, dengan pertumbuhan lebih tinggi mencapai 19,43% YoY di Maret 2023.

“Kredit/pembiayaan yang tinggi didorong kondisi likuiditas perbankan yang memadai dan standar penyaluran kredit/pembiayaan perbankan yang masih longgar,” terangnya.

Di segmen UMKM, lanjut Perry, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut, yaitu mencapai 8,63% yoy pada Maret 2023, didukung realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 30,31 triliun hingga 31 Maret 2023.

Baca Juga: Nilai Transaksi BNI Mobile Banking Tumbuh 52,7% Jadi Rp 252 Triliun pada Kuartal I

“Pertumbuhan kredit/pembiayaan juga ditopang oleh peningkatan permintaan korporasi dan rumah tangga seiring dengan kinerja usaha korporasi dan UMKM, serta konsumsi rumah tangga yang terus terjaga,” katanya.

Perry menyebut, pihaknya berkomitmen terus mendorong intermediasi perbankan terutama kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih, KUR dan kredit/pembiayaan hijau, guna mengakselerasi pemulihan ekonomi.

“Dengan memperhatikan perkembangan dan upaya sinergis yang dilakukan, pertumbuhan kredit pada 2023 sesuai dengan prakiraan sebelumnya yaitu dalam kisaran 10-12%,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Perry mengungkapkan, sistem keuangan perbankan tetap terjaga baik dari sisi permodalan, risiko kredit maupun likuiditas.

Dia menyebutkan, permodalan perbankan kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio /CAR) sebesar 26,02% pada Februari 2023. Risiko kredit juga terkendali, tecermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan /NPL) yang rendah, yaitu 2,58% (bruto) dan 0,75% (netto) pada Februari 2023.

Baca Juga: BI Catat Transaksi Keuangan Digital Meningkat Pada Maret 2023

Sementara itu, likuiditas perbankan pada Maret 2023 juga terjaga didukung pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,00% YoY.

“Hasil stress test Bank Indonesia juga menunjukkan ketahanan perbankan Indonesia yang kuat. Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi dengan KSSK dalam memitigasi berbagai risiko ekonomi domestik dan global, yang dapat mengganggu ketahanan sistem keuangan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×