Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) terus melakukan upaya untuk menggenjot pertumbuhan bisnisnya melalui ekspansi. Tidak tanggung, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan blak-blakan soal strategi bisnis hingga tahun 2030 mendatang.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan pipeline bisnis tersebut adalah dengan melakukan Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan menerbitkan 10,5 juta saham
Meski tidak merinci berapa banyak dana yang diincar dari rencana aksi korporasi tersebut, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan rencana private placement ini merupakan salah satu strategi dan upaya CIMB Niaga untuk menambah modal investasi jangka panjang.
"Angkanya nanti saya perlu lihat lagi, yang pasti dananya kita gunakan untuk menggenjot bisnis dalam jangka panjang hingga 2030," kata Lani kepada Kontan, Jumat (25/8).
Lebih lanjut Lani mengatakan fokus utama CIMB Niaga ada di segmen ritel dan SME (Small Medium Enterprise) atau UKM, hingga menggenjot kembali segmen korporasi. Dari sisi teknologi, CIMB Niaga juga akan selalu mengembangkan digitalisasi layanan perbankan.
"Kita updating terus, kita banyak investasi di segmen data cyber security," kata Lani.
Baca Juga: CIMB Niaga Buka Kantor Cabang Baru Berkonsep Digital Hybrid di PIK
Salah satu strategi yang dilakukan CIMB Niaga dalam inovasi digital layanannya adalah dengan membuka kantor cabang model baru dengan memadukan layanan cabang konvensional dan Digital Laounge, atau dengan kata lain disebut juga Digital Branch berkonsep hybrid.
Kantor cabang ini nantinya akan memberikan pengalaman layanan perbankan yang lengkap dan serba digital dengan tetap mempertahankan sentuhan layanan personal dari staf CIMB Niaga. Pembukaan pertamanya berlokasi di Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta.
Ide konsep ini berawal dari customer experience, baik nasabah ritel, konsumer, hingga perseroan, di mana tren masyarakat yang saat ini sudah terbiasa self service.
"Lewat digital lounge yang kita launching di banyak mall, minat masyarakat makin tinggi akan self service secara digital, di sisi lain konsep kantor cabang offline memiliki jam operasional yang terbatas, tapi masih ada orang yang nyaman dilayani," kata Lani.
Melihat respon positif dari nasabahnya, CIMB Niaga akan membuka 2 hingga 3 digital branch berkonsep hybrid hingga akhir tahun 2023.
"Investasi yang kita rencanakan adalah renovasi perubahan konsep bukan buat baru, ini dianggap sebagai maintainance saja, ada anggaran khusus tapi tidak besar. Jadi ini mengikuti era dan zaman," kata Lani.
Di samping itu, optimalisasi penggunaan perangkat digital yang ada di Digital Branch juga akan meningkatkan efisiensi waktu layanan dan serta mendorong sustainability dengan meminimalisir pemakaian kertas.
Sebagai contoh, jika 80% pembukaan rekening dilakukan menggunakan mesin Self Service Banking dan Self Service Tablet, serta 90% pelayanan penggantian Kartu Debit/Kartu Kredit dan pembaharuan data nasabah dilakukan melalui mesin Self Service Banking atau dibantu oleh Digital Service Officer, maka dapat mengurangi waktu layanan hingga 50%.
“Setelah PIK, kami akan terus mengembangkan Digital Branch di kawasan lain sebagai solusi untuk mendukung beragam kebutuhan perbankan masyarakat di era yang telah berubah saat ini. Ke depan, kami berharap peningkatan layanan kantor cabang yang dilakukan secara bertahap ini dapat dinikmati nasabah CIMB Niaga di berbagai kota di Indonesia,” ujar Lani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News