Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (BPD Kalsel) bakal menjadi BPD ke-empat yang masuk dalam bank Apex (pengayom) bagi BPR-BPR di wilayah Kalsel.
Tiga bank sebelumnya yang sudah menjadi Apex adalah BPD Bank Nagari (Sumbar), BPD Bank Jatim, dan BPD Kepri.
"BPD Kalsel nanti akan menjadi Apex bagi 23 BPR di Kalsel. Kami berharap dengan menyusulnya BPD Kalsel sebagai Apex, bisa diikuti BPD-BPD lainnya," ujar Direktur direktorat kredit UMKM dan BPR Bank Indonesia Edy Setiadi saat meluncurkan buku Generic Model BPR dan Model Bisnis BPR, Senin (5/12).
Fungsi APEX dititikberatkan pada peran dalam penyatuan/pengumpulan dana (pooling of funds), pemberian bantuan keuangan, dan dukungan teknis.
Dengan menjadi APEX BPR, BPD berpeluang memperoleh fee based income dari pemanfaatan transaksi oleh BPR melalui jaringan ATM yang ada, memanfaatkan pooling funds BPR sebagai sumber dana kelolaan, dan menjadikan BPR sebagai kepanjangan tangan BPD melayani wilayah serta masyarakat yang belum tertangani.
Edy menilai kerjasama Apex BPR-BPD tak lepas dari dukungan pemerintah daerah setempat. Misalnya, melalui penerbitan peraturan daerah. Ia mencontohkan Pemda Sumbar dan Jatim mengamanatkan pada BPD membina BPR dalam perda khusus.
"Semoga hal ini yang sudah dilakukan ini bisa memberikan inspirasi dan motivasi di daerah lain," kata Edy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News