Reporter: Mona Tobing, Nina Dwiantika | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) kian giat memperluas jaringan demi meningkatkan layanan yang tidak hanya terpusat di daerah. Salah satunya, BPD mulai menggandeng layanan perusahaan pengembangan jaringan antarbank yakni Prima yang dimiliki PT Rintis Sejahtera. Bank DKI dan Bank Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) bergabung dengan jaringan ATM Prima tahun ini.
Awal pekan ini, Bank DKI memulai kerjasama dengan ATM Prima dalam pengembangan fitur layanan ATM, dan Western Union untuk pengembangan layanan pengiriman uang. Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono mengatakan, bergabungnya Bank DKI dalam jaringan ATM Prima untuk melengkapi layanan di bank ibukota ini.
Pada pertengahan tahun, Bank DKI mengurangi jumlah ATM mereka dari 528 unit menjadi 350 unit. "Bank DKI juga nantinya tergabung dalam national payment gateway atau NPG dan mempermudah untuk switching," terang Mulyatno, Direktur Pemasaran Bank DKI.
Presiden Direktur PT Rintis Sejahtera Iwan Setiawan mengatakan, kerjasama Prima dengan Bank DKI berbentuk membership, sehingga biayanya juga tidak terlalu besar. "Kami hanya mematok biaya U$ 45.000 setiap tahun. Jumlahnya bisa berubah. Bisa naik bisa juga turun," kata Iwan.
BPD lain yang juga baru bergabung dengan Prima adalah BPD Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar). Ellong Tjandra, Direktur Utama BPD Sulselbar mengatakan, pihaknya telah menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Prima sejak enam bulan lalu untuk memudahkan jaringan transaksi keuangan melalui kartu.
Jadi, pada awal 2012 nanti, nasabah BPD Sulselbar akan dapat mengakses jaringan Prima. Sebelumnya, bank daerah Sulawesi ini telah bekerjasama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronik (ATM Bersama). "Ini demi kemudahan nasabah dalam menyatukan jaringan transaksi keuangan," kata Ellong.
Ellong menambahkan, pemilihan jaringan Prima karena banyak nasabah Sulselbar merupakan nasabah Bank Central Asia (BCA). Lagipula, Bank Mandiri pun akan terkoneksi dengan PRIMA awal Januari mendatang.
Namun, BPD Sulselbar belum ada rencana mengembangkan jaringan ATM dengan PT Daya Network Lestari (Alto) maupun Link, jaringan ATM yang dimiliki Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Telkom.
Ellong menambahkan, BPD mendukung rencana Bank Indonesia dalam penerapan NPG sebagai langkah integrasi jaringan yang dapat memudahkan nasabah dalam bertransaksi dan efisiensi perbankan. Apalagi, kebutuhan nasabah bertransaksi keuangan di daerah kini semakin pesat dan menguntungkan bank daerah dalam mendongkrak kenaikan fee based income.
Sementara itu, BPD Riau telah bekerjasama dengan Prima sejak tahun 2009. Ezron, Direktur Utama BPD Riau mengatakan, kerjasama ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan transaksi perbankan bagi nasabah.
Soalnya, teknologi di BPD cukup terbatas, sementara kebutuhan bertransaksi perbankan nasabah bervariasi. "Semakin BPD terkoneksi dengan banyak jaringan, maka akan mendongkrak volume transaksi dan DPK terutama dana murah yang dapat tumbuh hingga 30%. Juga menekan biaya operasional karena tidak perlu berinvestasi dan membayarkan fee setiap nasabah melakukan transaksi," kata Ezron.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News