Reporter: Herlina KD | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - GIANYAR. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan tahun ini sebanyak 29,6 juta peserta aktif, tumbuh 12,9% dari jumlah peserta aktif tahun 2017 sebanyak 26,2 juta peserta.
Kepala Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja mengatakan, dari target kepesertaan aktif tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan 2,4 juta peserta berasal dari pekerja informal (pekerja bukan penerima upah dan UMKM). Sebagai gambaran, tahun lalu jumlah peserta dari pekerja bukan penerima upah sebanyak 1,7 juta orang.
Untuk meningkatkan jumlah kepesertaan tahun ini BPJS akan menempuh dua strategi. Untuk pekerja penerima upah, BPJS Ketenagakerjaan akan menerapkan law enforcement bagi perusahaan atau pemberi kerja yang belum mendaftarkan pekerjanya dan yang belum aktif membayar iuran.
Utoh menuturkan, saat ini jumlah perusahaan atau pemberi kerja yang aktif membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 488.000 perusahaan. "Tahun ini targetnya ada 558.000 perusahaan pemberi kerja yang aktif bayar iuran," jelas Utoh Senin (5/2).
Sedangkan untuk peserta dari golongan pekerja bukan penerima upah, BPJS Ketenagakerjaan akan mengoptimalkan peran agen Penggerak Jaminan Sosial Nasional (Perisai) untuk merekrut peserta baru.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menambahkan, saat ini sudah ada 1.300 agen Perisai yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Dari jumlah itu, 700 agen di antaranya telah aktif merekrut peserta dari pekerja informal sebanyak 55.000 peserta.
"Sampai akhir tahun ini kami targetkan perekrutan Perisai maksimal 10.000 agen, karena kami fokus ke perekrutan peserta baru. Kami akan evaluasi setiap 5.000 perekrutan agen Perisai baru," jelasnya.
Menurut Agus, ke depan kebutuhan Perisai mencapai 150.000 agen di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News