kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.488.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.585   -20,00   -0,13%
  • IDX 7.627   67,30   0,89%
  • KOMPAS100 1.187   13,71   1,17%
  • LQ45 949   10,88   1,16%
  • ISSI 230   2,18   0,96%
  • IDX30 486   4,48   0,93%
  • IDXHIDIV20 583   5,85   1,01%
  • IDX80 135   1,50   1,12%
  • IDXV30 141   0,16   0,11%
  • IDXQ30 162   1,45   0,91%

BPR Kirana Catatkan Pertumbuhan Aset yang Signifikan Rp 963 miliar Per Juli 2024


Rabu, 14 Agustus 2024 / 15:20 WIB
BPR Kirana Catatkan Pertumbuhan Aset yang Signifikan Rp 963 miliar Per Juli 2024
ILUSTRASI. BPR Kirana Indonesia


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BPR Kirana Indonesia memperkuat ekspansinya di Jawa Timur. Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang dulunya bernama BPR Prima Dadi Arta getol melakukan ekspansi setelah diakuisisi oleh perusahaan financial technology (fintech) Komunal.

Sejak diambil alih oleh grup Komunal pada Januari 2022, BPR Kirana Indonesia mencetak pertumbuhan aset yang luar biasa, dari Rp 5,6 miliar menjadi Rp 963,3 miliar pada Juli 2024, atau meningkat hampir 200 kali lipat. Pertumbuhan ini didorong oleh transformasi digital dan inovasi layanan. 

“Pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga yang sangat signifikan mencerminkan kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap BPR Kirana Indonesia,” kata Yonathan, Direktur Operasional BPR Kirana Indonesia.

Baca Juga: Transaksi Bisnis Lancar, Cuan Berlipat dengan Buka Tabungan Giro Bunga Hingga 5% p.a

BPR Kirana juga sukses menempati posisi teratas di kelompok BPR beraset Rp 250 miliar sampai dengan Rp 500 miliar. Ini didukung pertumbuhan aset kredit yang eksponensial dengan tetap menjaga kualitas kredit, sehingga mampu mengantongi laba yang cukup besar.

Per Juni 2024, BPR Kirana berhasil menduduki peringkat ke-26 dari 1.551 BPR di Indonesia, berdasarkan besaran asetnya. BPR Kirana dinilai mumpuni dalam tiga kriteria penilaian, yaitu rentabilitas, likuiditas dan efisiensi. 

Hingga Juli 2024, BPR Kirana telah melayani lebih dari 11 ribu nasabah. Kemudian, BPR Kirana juga bekerja sama dengan lebih dari 150 BPR lainnya dalam penyediaan likuiditas dan sindikasi kredit, serta menjaga rasio NPL Net pada kisaran 0,7-1,2%.

Ekspansi pasar 

Setelah proses akuisisi dan penjenamaan ulang (rebranding), BPR Kirana melakukan pemindahan kantor pusat dari Pare, Kediri, ke Surabaya. Langkah ini diambil secara garis besar untuk memperluas jangkauan layanan serta mendekatkan BPR dengan pusat bisnis dan deposan utama di Surabaya.

"Kami berharap dengan kepindahan ke Kota Surabaya, kami dapat memperluas jangkauan layanan kami serta tetap menjaga dan melayani nasabah setia kami,” kata Yonathan.

Ke depan, Direktur Utama BPR Kirana Indonesia Natanael Edwin Supranoto berharap, BPR Kirana akan dapat diandalkan untuk meningkatkan perannya dalam mendukung inklusi keuangan serta digitalisasi BPR di Indonesia.

Peningkatan peran tersebut akan terwujud dengan bantuan Komunal sebagai pemegang saham. Komunal yang juga merupakan salah satu portofolio venture capital Skystar Capital, optimistis BPR Kirana akan menjadi pionir dalam transformasi digital sektor perbankan rakyat di Indonesia.

“Kami turut bangga dengan pencapaian Komunal dan persistensinya untuk memajukan BPR melalui berbagai inovasi, salah satunya BPR Kirana ini. Skystar Capital percaya bahwa langkah ini akan membuat Komunal semakin memiliki nilai kompetitif sebagai fintech startup,” ucap Abraham Hidayat, Managing Partner Skystar Capital.   

Baca Juga: Bank Banten Cetak Laba Rp 3,56 miliar di Semester I-2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×