kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI Agro sebut kredit investasi mendominasi portofolio kredit perseroan


Kamis, 14 Februari 2019 / 14:55 WIB
BRI Agro sebut kredit investasi mendominasi portofolio kredit perseroan


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BRI Agro Tbk (BRI Agro) mengatakan pihaknya masih akan fokus mendongkrak kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI) tahun ini alias kredit produktif. Menurut manajemen, KI mendominasi portofolio kredit perusahaan.

Direktur Utama BRI Agro Agus Noorsanto menyebut sebanyak 60% dari total kredit perseroan masuk ke KI, sedangkan 40% sisanya merupakan kredit modal kerja (KMK). Adapun tahun lalu secara total kredit produktif BRI Agro membukukan pertumbuhan sebesar 40%.

Hal ini berbeda dengan kebanyakan bank yang menjadikan KMK sebagai jenis kredit yang lebih dominan. "Porsi KI masih lebih banyak mengingat kami masuk di sektor pertanian yang perlu investasi jangka menengah panjang, selain kebun juga pabrik untuk pengolahan dan juga sarana distribusi produk," ujarnya kepada Kontan.co.id belum lama ini. 

Tahun ini menurutnya porsi tersebut belum akan berubah, sebab dalam pipeline BRI Agro sudah ada beberapa rencana para debitur pertanian untuk memperluas dan menambah kapasitas usahanya (pabrik). Dus pihaknya tetap yakin pertumbuhan kredit masih tumbuh di kisara yang sama.

Sekadar informasi, Bank Indonesia (BI) dalam analisis uang beredar mencatat total kredit produktif tahun 2018 menembus Rp 3.797,3 triliun. Angka tersebut naik 12,29% dibandingkan pencapaian di tahun sebelumnya yaitu Rp 3.381,6 triliun.

Dari jumlah tersebut, mayoritas didominasi oleh kredit modal kerja (KMK) dengan realisasi yang mencapai Rp 2.501,4 triliun atau 65,87% dari total kredit produktif.

Bila dirinci, sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) merupakan penyumbang terbesar kredit produktif di tahun lalu dengan realisasi sebesar Rp 1.091,9 triliun. Jumlah tersebut tercatat naik 9,35% secara yoy.

Selain PHR, sektor industri pengolahan juga menyumbang cukup besar mencapai Rp 876 triliun atau naik 8,96% dari tahun sebelumnya Rp 803,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×