Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) telah resmi mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Perseroan membidik dana segara Rp 1,16 triliun dari aksi korporasi itu dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,32 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Itu setara 9,26% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue.
Dalam prospektus yang diterbitkan Bank Raya, dikutip Jumat (2/12), harga pelaksanaan rights issue itu ditetapkan sebesar Rp 500 per lembar saham.
HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan yang tercatat pada tanggal 12 Desember 2022 di mana 11.373.452.991 saham lama perseroan akan memperoleh 1,16 miliar HMETD.
Baca Juga: BRI Kuasai Danareksa Investment Management
Pemegang saham utama Bank Raya yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan melaksanakan seluruh haknya dalam rights issue ini.
Saat ini BRI menguasai 85,72% saham Bank Raya dan sisanya sebesar 14,28% dimiliki publik. Dengan porsi tersebut maka modal yang akan diinjeksi BRI mencapai sekitar Rp 1 triliun.
Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk penguatan permodalan yang selanjutnya dapat digunakan sebagai ekspansi modal kerja dalam menyalurkan pinjaman maupun memperkuat pendanaan kepada segmen market yang baru, terutama segmen Gig Economy.
Selain itu, aksi korporasi itu juga bertujuan memenuhi modal inti minimum paling sedikit Rp 3 triliun berdasarkan Peraturan OJK No. 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum (POJK No. 12/2020), di mana saat ini modal inti minimum AGRO belum mencapai batas minimum tersebut. Per September 2022, modal inti perseroan baru 2,07 triliun.
Adapun tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum right) dijadwalkan pada 8 Desember di pasar reguler dan negosiasi, serta di pasar tunai pada 12 Desember.
Sementara perdagangan saham tanpa HMETD di pasar reguler dan negosiasi akan dilaksanakan pada 9 Desember, serta di pasar tunai pada 13 Desember. Periode perdagangan HMETD akan digelar selama periode 14-20 Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News