kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BRI anggarkan capex untuk pengembangan IT sebesar Rp 3,5 triliun di tahun 2021


Rabu, 27 Januari 2021 / 16:47 WIB
BRI anggarkan capex untuk pengembangan IT sebesar Rp 3,5 triliun di tahun 2021
ILUSTRASI. Bank Rakyat Indonesia (BRI). KONTAN/Baihaki/18/6/2015


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk pengembangan digital dan IT sebesar Rp 3,5 triliun tahun 2021. Jumlah tersebut hampir sama dengan anggaran capex tahun sebelumnya. 

Direktur Digital, Teknologi dan Informasi BRI Indra Utoyo menjelaskan,  capex itu terutama akan digunakan untuk modernisasi dari core banking terkait dengan financial system dan perangkat-perangkat unit kerja BRI yang melakukan transformasi. "Jumlahnya hampir sama dengan tahun lalu," katanya dalam paparan virtual, Kamis (21/1).

Seperti diketahui, BRI terus melakukan pengembangan fitur pada aplikasi mobile banking BRImo untuk meningkatkan layanan digital kepada nasabah, pengembangan layan API dan mendigitalkan proses kredit mikro dan ekosistem seperti membuat platform pasar.id.

BRI juga sedang mengambil ancang-ancang masuk ke ranah digital. Bank pelat merah ini berencana menggunakan anak usahanya PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) sebagai kendaraan untuk masuk ke bank digital. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, BRI Agro punya ukuran bisnis yang cukup lincah sehingga sangat memungkinkan jika sewaktu-waktu  bisnis modelnya diubah untuk bermain di ekosistem digital.  

Baca Juga: Bidik pertumbuhan KPR 17% pada 2021, Bank BRI (BBRI) sasar kalangan milenial

"Terkait bisnis digital dengan menjadikan BRI Agro sebagai kendaraan bisnis, kami memang arahnya kesana," ujarnya.

Namun, rencana itu menurutnya masih membutuhkan banyak persiapan. Untuk mengembangkan bank digital, perseroan perlu mempersiapkan infrastruktur, produk, Sumber Daya Manusia (SDM) dan target pasar yang dibidik. Sementara Indra tidak merinci apakah capex yang dianggarkan itu termasuk untuk mempersiapkan BRI Agro jadi bank digital.

Belakangan, BRI Agro rajin melakukan kolaborasi dengan platform digital dalam meningkatkan penyaluran pembiayaan. Diantaranya ada Tanihub, Investree, Modalrakyat, Koinwork, Payfazz dan lain-lain.

Di samping itu, BRI Agro juga sudah memiliki layanan penyaluran kredit secara digital yakni lewat aplikasi Pinang (Pinjaman Tenang) yang diluncurkan sejak tahun 2019.  

Selanjutnya: Ini syarat terbaru pengajuan KPR rumah subsidi pemerintah 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×