Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Hingga akhir tahun nanti, pertumbuhan anorganik menjadi prioritas pertama bagi Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank spesialis kredit mikro ini memfokuskan diri mengikuti proses penawaran akhir penjualan saham Bank Mutiara.
Atas dasar itulah, BRI memutuskan menunda sejumlah agenda terkait pengembangan anak usaha. Salah satu agendanya yang batal adalah menyuntikkan modal segar ke anak usaha.
"Tahun ini belum ada rencana suntik anak usaha. Mungkin tahun depan," terang Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI, akhir pekan lalu kepada KONTAN.
Anak usaha yang batal mendapat kucuran dana segar adalah BRI Agro dan BRI Syariah. Budi menyatakan, rencana untuk menambah modal anak usaha masih masuk dalam kajian BRI di tahun ini.
Tapi, "Semua tergantung berbagai hal, mana yang lebih mendesak untuk dilakukan," imbuh Budi. Salah satu pertimbangan suntikan modal adalah kontribusi atau nilai tambah (value added) anak usaha tersebut bagi rapor kinerja BRI.
Asal tahu saja, pada April lalu, Achmad Baiquni, Direktur Keuangan BRI menyatakan, pihaknya berniat menyuntikkan dana sekitar Rp 300 miliar hingga Rp 500 miliar. Bujet ratusan miliar itu diperuntukkan bagi BRI Syariah dan BRI Agro.
Awalnya, BRI berniat mengucurkan modal tambahan demi kelangsungan bisnis alias mendukung ekspansi sang anak usaha.
"Meskipun modal cukup, tapi modal itu untuk jangka panjang, sehingga perlu diperkuat," ujar Baiquni. Sebagai gambaran, modal inti dan modal pelengkap BRI Syariah mencapai Rp 1,722 triliun. Angka tersebut turun tipis dari periode yang sama di tahun 2013 yang mencapai Rp 1,728 triliun.
Dus, rasio kewajiban penyediaan modal minimum (CAR) BRI Syariah turun dari level 15% menjadi hanya 13,99%.Sementara, total modal BRI Agro mencapai Rp 872,903 miliar, naik 119% dari tahun lalu yang sebesar Rp 398,41 miliar.
Catatan saja, bujet BRI mengakuisisi Bank Mutiara sekitar Rp 3 triliun. Andai berhasil membeli Bank Mutiara, BRI berniat mengonsolidasikan bank eks Bank Century itu dengan BRI Agro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News