Reporter: Andri Indradie, Abdul Wahid Fauzi | Editor: Johana K.
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) serius dengan akuisisi terhadap PT Bank Agroniaga Tbk. Direktur Utama BRI Sofyan Basir berharap, BRI bisa menjadi pemegang saham Bank Agro hingga 75%. "Kami ingin akuisisi saham sebesar-besarnya. Tapi kalau (mendapat) 75%, ya, alhamdulillah," ujarnya usai paparan kinerja BRI kuartal I di Jakarta.
Namun, lanjut Sofyan, proses akuisisi saat ini masih dalam proses negoisasi. Sofyan menargetkan, akuisisi terhadap Bank Agro bisa kelar tahun ini.
Direktur Utama Bank Agro Kemas M. Arief mengatakan, proses akuisisi masih dalam proses pembahasan jumlah saham termasuk harganya. Dia bilang, dua hal inilah yang masih dalam tahap negoisasi, yaitu jumlah dan harga saham.
Namun, Kemas membenarkan BRI akan masuk menjadi pemegang saham mayoritas. "Saat ini masih dibahas. Saya belum tahu berapa jumlah saham yang akan dibeli. Tapi BRI akan masuk menjadi pemegang saham 50-75%. Justru inilah yang akan dibicarakan," kata Kemas.
Menanggapi akuisisi ini, pemerintah meyakinkan jika proses akuisisi BRI terhadap Bank Agro sudah memasuki tahap finalisasi. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar mengatakan, proses akuisisi BRI terhadap Bank Agro sudah memasuki proses 90%. "Jika 100%, prosesnya tinggal 10% lagi," katanya.
Harga saham
Menurut sumber KONTAN yang mengetahui proses akuisisi ini, harga saham Bank Agro akan dihargai dua kali nilai buku. Awalnya, BRI meminta harga 2,5 kali nilai buku Bank Agro.
Sayang, manajemen pemilik Bank Agro menilai harga tersebut terlalu mahal. "Akhirnya, mereka menyepakati harga sebesar dua kali nilai buku," ujarnya.
Menurut dia, nilai buku Bank Agro sebesar Rp 102 per saham. Bila informasi sumber KONTAN benar, artinya BRI akan mengakuisisi Bank Agro seharga Rp 204 per saham.
Ketika dikonfirmasi terkait hal ini, pihak BRI dan Bank Agro belum bisa berkomentar. Demikian pula Mustafa selaku pemegang saham BRI maupun Bank Agro. "Saya belum bisa memastikan harga saham. Yang jelas proses akuisisi hampir final dan masih dalam proses," tutur Mustafa.
Deputi Kementerian Negara BUMN Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Parikesit Soeprapto pun belum dapat memastikan jumlah dan harga saham Bank Agro. Parikesit bilang, pemerintah selaku pemegang saham belum bisa memberi komentar mengenai harga. "Sebab, ini murni aksi korporasi, bukan kerjasama antar-BUMN seperti Bank Mandiri ketika membeli Bank Sinar Harapan Bali," katanya.
Parikesit hanya memberikan informasi bahwa proses akuisisi tersebut akan diajukan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BRI yang akan dilaksanakan pada Mei nanti. "Jadi, ini aksi korporasi BRI membeli bank swasta," tegasnya.
Ke depan, BRI akan lebih mengarahkan Bank Agro ke sektor agribisnis. "Dengan mempertahankan entitas Bank Agro, kami berharap Bank Agro bisa menambah poin strategis bagi BRI dalam menggarap sektor agribisnis," imbuh Mustafa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News