Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kredit usaha mikro akan menjadi tumpuan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dalam mecapai target pertumbuhan kredit sebesar 14%-16% di tahun 2016. Mohammad Irfan, Direktur Mikro dan Bisnis UKM BRI menyampaikan, pihaknya akan meningkatkan kredit mikro. Sementara, kredit menengah akan ditahan karena berisiko tinggi.
“Kredit mikro dan kecil akan menjaga portofolio kredit BRI,” katanya, kepada KONTAN, kemarin. BRI menargetkan kredit mikro tumbuh 22% atau mencapai Rp 217,16 triliun per akhir tahun 2016 dibandingkan posisi Rp 178,9 triliun di akhir tahun 2015. BRI telah mencatat realisasi kredit mikro sebesar Rp 202,9 triliun per semester I-2016.
Bank berpelat merah ini masih mencatat pertumbuhan kredit mikro karena tertolong kredit usaha rakyat (KUR). Tahun 2016 ini, BRI menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp 67 triliun dengan realisasi penyaluran KUR sudah sebesar Rp 40 triliun pada pertengahan Agustus 2016.
Irfan menambahkan, untuk kredit kecil dan menengah akan tumbuh lambat karena minim permintaan kredit karena perlambatan ekonomi. Selain itu, kedua segmen kredit tersebut memiliki risiko tinggi. Misalnya, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada kredit kecil sebesar 3,78% dan kredit menengah 6,45% per Juni 2016.
Sedangkan, secara keseluruhan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) BRI akan tumbuh sebesar 17% atau mencapai Rp 365,04 triliun di akhir tahun 2016 dibandingkan posisi Rp 312 triliun di akhir tahun 2016. Lanjutnya, sektor perdagangan dari hulu ke hilir masih menjadi penopang kredit UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News