Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mampu mencetak laba pada periode kuartal I-2025. Di mana, laba bersih konsolidasian BRI senilai Rp 13,67 triliun pada tiga bulan pertama tahun 2025.
Adapun, capaian laba tersebut turun sekitar 13,92% secara tahunan alias year on year (YoY). Mengingat, pada periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih BRI senilai Rp 15,88 triliun.
Beberapa faktor mempengaruhi turunnya kinerja bank yang dekat dengan wong cilik ini. Utamanya, margin bunga dari BRI yang mengalami penurunan.
Baca Juga: 156.000 Debitur Berhasil Dapat KUR 2025, Cek Syarat & Cara Pengajuan KUR BRI
Pada periode tiga bulan pertama tahun 2025, Net Interest Margin (NIM) BRI berada pada level 6,28%. Setahun sebelumnya, NIM BRI tercatat sebesar 6,71%.
Kondisi tersebut sejalan dengan pendapatan bunga bersih konsolidasian yang mengalami penurunan. Nilainya dari senilai Rp 36,49 triliun di 31 Maret 2024 menjadi Rp 35,85 triliun di 31 Maret 2025.
Meski demikian, BRI mampu menumbuhkan portofolio kredit di kuartal I/2025 ini menjadi Rp 1.373,7 triliun. Artinya, ada pertumbuhan sekitar 4,96% dari periode sama tahun sebelumnya.
Adapun, kredit UMKM tetap menjadi kontributor utama dalam portofolio BRI. Pada kuartal I-2025, kredit UMKM mereka telah tembus Rp 1.126,02 triliun.
Selain terkait pendapatan bunga, faktor yang menghambat kinerja BRI adalah beban pencadangan. Di mana, kenaikan beban tersebut mencapai 14,59% YoY menjadi Rp 12,27 triliun.
Sisi baiknya, NPL coverage dari BRI tetap terjaga di level 200%. Terlebih, NPL net BRI juga turun secara tahunan dari 1% menjadi 0,89%.
Tantangan lain yang juga menjadi highlight dari kinerja BRI yaitu terkait isu likuiditas. Pasalnya, rasio Loan to Deposit (LDR) milik BRI terpantau naik dari 83,78% menjadi 86,58%.
Baca Juga: BRI Salurkan KUR Sebesar Rp 42,23 Triliun hingga Kuartal I-2025
Meski demikian, Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap mampu tumbuh 0,38% YoY menjadi Rp 1.421,6 triliun. Rasio dana murah atau CASA yang dimiliki BRI mencapai 65,77% dari total DPK.
Terakhir, total aset BRI pun juga terpantau tetap jumbo senilai Rp 2.098,2 triliun. Naik dari periode akhir tahun 2024 yang senilai Rp 1.992,9 triliun.
Selanjutnya: Sudah Pasang Tarif Impor Tinggi, Defisit Perdagangan Barang AS Tetap Saja Membesar
Menarik Dibaca: Infinix Note 10 Smartphone Budget Friendly dengan Fitur Keren, Wajib Punya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News