Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terus mendorong kredit korporasi lewat skema sindikasi. BRI melihat potensi penyaluran kredit jumbo secara bersama-sama dengan bank lain masih sangat besar sampai akhir tahun.
Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI mengatakan, pipeline kredit sindikasi yang dibidik bank BUMN ini mencapai sekitar Rp 30 triliun. "Sektor yang masih besar potensinya di tahun 2019 ini adalah sektor infrastruktur dan kelistrikan," kata Haru kepada Kontan.co.id baru-baru ini.
Sepanjang empat bulan pertama tahun ini, bank BUMN ini telah mengikuti lima sindikasi. Yang teranyar, BRI ikut dalam pemberian kredit sindikasi ke PLN sebesar Rp 16,7 triliun. Adapun partisipasi BRI pada sindikasi itu mencapai Rp 5 triliun.
Sementara di kuartal I-2019, BRI sudah mengikuti empat sindikasi dengan partisipasi sebesar Rp 3 triliunan. Hingga saat ini, sektor infrastruktur dan kelistrikan mendominasi kredit sindikasi BRI dengan menyumbang 65%.
Dengan melihat potensi sindikasi tahun ini masih besar, BRI menargetkan partisipasi dalam pemberian kredit sindikasi di 2019 ini meningkat 15%. Di semua sindikasi yang diikuti, BRI masuk sebagai JMLAB (Joint Mandated Lead and Bookrunner).
Selain sindikasi ke PLN, sindikasi lain yang diikuti BRI itu adalah proyek PT Jasamarga Kunciran-Cengkareng, PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi, PT Cibitung Tanjung Priok Tollways, dan PT Waskita Bumi Wira (Tol Kriyan-Legundi-Bunder)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News