Reporter: Amanda Christabel | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah meminta agar bank lebih aktif menyalurkan kredit ke usaha mikro kecil menengah (UMKM). PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) meletakkan fokus ke sektor UMKM, yang akan ditingkatkan hingga 85%.
Sekretaris Perusahaan BRI, Aestika Oryza Gunarto, mengatakan, saat ini terdapat 57 juta pelaku UMKM di Indonesia, dan 18 juta diantaranya belum terlayani sama sekali oleh perbankan. Fokus BRI akan mengarah ke 18 juta pelaku UMKM yang belum terlayani tersebut.
Secara umum, Bank BRI menargetkan pertumbuhan kredit untuk tahun ini berada di kisaran 7% year on year (yoy).
Tercatat, hingga akhir kuartal pertama 2021, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 914,19 triliun. Porfotolio kredit UMKM BRI tahun ini tercatat sebesar 80,60% dari seluruh penyaluran kredit BRI.
Baca Juga: Potensi kesepakatan kredit sindikasi tahun ini masih besar
Angka ini meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu, dimana komposisi kredit UMKM BRI tercatat 78,31%. Porsi kredit UMKM BRI tersebut akan terus merangkak naik dan perseroan menargetkan angka ini akan mencapai 85%.
“Dua strategi utama BRI dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia yakni pertama menaikkan kelas pelaku UMKM di Indonesia, dari mikro menjadi kecil dan kecil menjadi menengah. Strategi kedua yakni BRI terus mencari sumber pertumbuhan baru sehingga BRI akan menyalurkan pinjaman ke segmen yang lebih kecil lagi (ultra mikro),” terang Aestika kepada Kontan, Rabu (9/6).
Saat ini, BRI tengah menyiapkan strategi go smaller (pinjaman lebih kecil), go shorter (dengan tenor yang pendek), dan go faster (melalui proses digitalisasi, sehingga mempercepat proses kredit).
Baca Juga: BRI miliki 6 pipeline pembiayaan sindikasi dengan estimasi partisipasi capai Rp 5,2 T
Hasil riset yang dihimpun BRI, faktor utama yang mendorong pertumbuhan kredit adalah konsumsi dan daya beli masyarakat. Maka, untuk memacu pertumbuhan kredit terhadap UMKM, BRI menjadi rekan strategis pemerintah dalam menyalurkan berbagai bantuan stimulus.
“Dengan berbagai stimulus tersebut diharapkan dapat meningkatkan konsumsi dan daya beli masyarakat, sehingga mampu meningkatkan permintaan kredit nasional. Strategi ‘Business Follow the Stimulus’ tersebut akan kami fokuskan kepada UMKM, melalui kredit yang dijamin (KUR). Di tengah kondisi yang menantang, BRI berkomitmen menjaga pertumbuhan kredit tetap harus berkualitas,” tandas Aestika.
Selanjutnya: Kredit masih seret, bank simpan dana di obligasi pemerintah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News