kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi kesepakatan kredit sindikasi tahun ini masih besar


Kamis, 10 Juni 2021 / 13:50 WIB
Potensi kesepakatan kredit sindikasi tahun ini masih besar


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesepakatan kredit sindikasi di Indonesia sejak awal Januari hingga minggu pertama Juni 2021 masih sepi. Capaiannya turun drastis dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan Bloomberg League Table Reports Global Syndicated Loan, total kesepakatan kredit sindikasi berdasarkan mandated lead arranger sepanjang sindikasi sejak awal tahun hingga 9 Juni  baru mencapai US$ 3,89 miliar yang melibatkan 36 bank. Jumlah tersebut turun 43,2% dibandingkan periode yang sama 2020 sebesar US$ 6,86 miliar.

Sumitomo Mitsui Financial tercatat sebagai jawara sindikasi dengan raihan sebesar US$ 565,3 juta. Sementara Bank Mandiri yang pada periode yang sama tahun lalu ada di urutan pertama kini hanya berada di peringkat kedua dengan capaian US$ 344,06 juta atau turun 65,25% secara tahunan atau year on year (yoy).

Di urutan berikutnya ada DBS Group dengan capaian US$ 221,76 juta,  CIMB Niaga sebesar  US$ 214,39 juta, UOB mencapai US$ 199,25 juta, HSBC dan US$  sebesar 186,88 juta.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) memperpanjang masa jatuh tempo kredit sindikasi

Sedangkan BNI hanya berpartisipasi senilai US$ 145,28 juta dalam sindikasi atau turun 77,18% yoy,  Maybank  US$ 141,7 juta,  BRI Rp 113, 96 juta atau turun 23,96%  dan BCA senilai US$ 98,86 juta. 

Meskipun hingga saat ini kesepakatan sindikasi masih lesu, BRI melihat potensinya masih besar hingga akhir tahun seiring dengan adanya pemulihan ekonomi Indonesia. 
"Proyek-proyek yang sebelumnya tertunda karena imbas pandemi Covid-19 saat ini sudah mulai berproses kembali diantaranya proyek di sektor tambang, manufaktur, agribisnis , telekmunikasi, dan juga yang sifatnya proyek strategis nasional," kata Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI kepada Kontan.co.id, Rabu (9/6).

Hingga Mei 2021, BRI sudah mengikuti empat proyek pembiayaan sindikasi dimana porsi perseroan mencapai Rp 4,41 triliun.  Aestika bilang, BRI ini saat sudah memiliki sekitar 6 pipeline pembiayaan sindikasi yang potensial dengan estimasi plafon partisipasi perseroan sebesar Rp 5,2 triliun. 

Pipeline tersebut berasal dari sektor pertambangan, agribisnis, dan telekomunikasi. BRI tetap aktif berpartisipasi dalam sindikasi sebagai strategi dalam menjaga kredit di segmen non UMKM sebesar 15%.  Sedangkan target terbesar bank ini tetap segmen UMKM dengan porsi 85%.

Aestika menambahkan, pipeline proyek sindikasi perlahan sudah menunjukkan pertumbuhan positif meskipun ekonomi masih dibayangi dampak pandemi Covid-19. Pipeline sindikasi BRI yang termasuk dalam deal on process telah mendekati finalisasi term and condition.

Tahun ini, BRI menargetkan fee based income dari kredit sindikasi tidak jauh beda dari capaian tahun 2020. 

Tahun lalu, perseroan membukukan FBI  Rp 184,16 miliar dari  bisnis sindikasi dan jasa lembaga keuangan non bank perseroan. 

PT Bank Syariah Indonesia (BSI) juga mulai aktif ikut pembiayaan sindikasi sejak resmi merger dari bank syariah himbara pada Februari 2021 lalu. Hingga saat ini, perseroan telah mengikuti dua proyek sindikasi yakni pembangunan infrastruktur Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatra dan proyek Kereta Api Makassar-Parepare. Total partisipasi BSI di dua proyek ini Rp 466 miliar.

Baca Juga: Ini tanggapan bankir soal kajian write off kredit macet UMKM oleh OJK

Hery Gunardi, Direktur Utama BSI mengatakan, prospek pembiayaan sindikasi Bank Syariah Indonesia tahun 2021 meningkat seiring mulai pulihnya kondisi perekonomian secara makro. 

"Di semester II tahun ini, BSI menargetkan penyaluran sindikasi  ke sektor industri Infrastruktur, Energi, dan Agribisnis," katanya.

Pembiayaan sindikasi merupakan strategi BSI dalam mengejar pertumbuhan pembiayaan wholesales yang ditargetkan tumbuh 4%-5% tahun ini. 

Saat ini, porsi pembiayaan sindikasi sekitar 20% terhadap total pembiayaan segmen tersebut. Hingga akhir tahun, BSI menargetkan fee based income dari sindikasi tumbuh 12% yoy.

Selanjutnya: Sampai bulan lalu, BRI telah salurkan kredit sindikasi Rp 4,4 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×