kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BRI: Permintaan kredit infrastruktur naik di 2018


Senin, 18 Desember 2017 / 21:42 WIB
BRI: Permintaan kredit infrastruktur naik di 2018


Reporter: Yoliawan H | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa BUMN di bidang konstruksi yang menjalankan proyek infrastruktur beberapa sudah berupaya untuk mendapatkan pembiayaan di luar bank seperti pasar modal. Skema yang digunakan biasanya berbentuk surat utang (bond).

Bank Indonesia (BI) juga mencatat pertumbuhan pembiayaan pasar modal di Oktober 2017 tumbuh 45% year on year (yoy).

Menanggapi hal tersebut, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Haru Koesmahargyo mengatakan tren kredit infrastruktur akan meningkat di tahun depan. “Karena kita lihat banyaknya proyek infrastruktur yang membutuhkan pembiayaan,” ujar Haru kepada Kontan.co.id, Senin (18/12).

Haru menjelaskan lebih lanjut, permintaan pembiayaan jangka panjang untuk infrastruktur meningkat, namun saat ini pemenuhannya terbagi dua, dari bank dan dari pasar modal.

Pembiayaan dari pasar modal sesuai dengan karakter proyek yang berjangka panjang. Sementara dana bank sebagian besar berjangka pendek. Permintaan pembiayaan ke bank secara umum masih sama.

Sebagai gambaran, berdasarkan pemberitaan Kontan sebelumnya, BRI memproyeksikan sampai akhir tahun 2017 mampu menyalurkan kredit infrastruktur mencapai Rp 51,45 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×