kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI salurkan pinjaman Rp 30 miliar ke UMKM lewat platform P2P lending Modal Rakyat


Selasa, 13 Oktober 2020 / 11:38 WIB
BRI salurkan pinjaman Rp 30 miliar ke UMKM lewat platform P2P lending Modal Rakyat
BRI salurkan pinjaman Rp 30 miliar ke UMKM lewat platform P2P lending Modal Rakyat


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hubungan perbankan dan fintech peer to peer lending semakin erat. Yang terbaru, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan menyalurkan pinjaman melalui platform p2p lending PT Modal Rakyat Indonesia.

Dalam kerjasama strategis ini, BRI berkomitmen akan menyalurkan pembiayaan hingga sebesar Rp30 miliar untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui Modal Rakyat.

“Kami beruntung bisa mendapat kepercayaan dari BRI sebagai bank ternama di Indonesia. Kami berharap kerjasama ini bisa mengakselerasi inklusi keuangan, terutama mendukung para pelaku UMKM dalam menghadapi situasi pandemi,” ungkap Stanislaus MC Tandelilin, CoFounder Modal Rakyat dalam keterangan tertulis, Selasa (13/10).

Ia menambahkan, Modal Rakyat sebagai salah satu perusahaan P2P lending yang terdaftar di OJK sejak Juni 2018 telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 550 miliar kepada lebih dari 4.000 peminjam yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Bank gaet fintech untuk salurkan dana PEN

Jumlah total pendana yang terdaftar di Modal Rakyat sebanyak lebih dari 45.000 pendana. Kerja sama dengan BRI akan memperkuat pembiayaan untuk UMKM yang mengajukan pinjaman di Modal Rakyat. Adapun penyaluran akan difokuskan bagi sektor usaha kecil dan menengah dengan nilai penyaluran rata-rata Rp 250 juta. 

BRI dan Modal Rakyat berharap kerjasama ini menjadi salah satu bentuk gotong-royong untuk memajukan UMKM di Indonesia. Ke depan sinergi masih diperlukan, tidak hanya dari sektor perbankan dan industri teknologi finansial, tetapi dari semua instansi, lembaga, dan masyarakat dapat terlibat aktif untuk mendukung inklusi keuangan di Indonesia. 

“Tidak hanya kolaborasi dan kerja sama antar industri, melainkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung perkembangan UMKM juga masih sangat diperlukan,” imbuh Stanis. 

Selanjutnya: Bersiap, OJK bakal perbarui aturan main fintech P2P lending

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×