Reporter: Nina Dwiantika, Bernadette Christina Munthe | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) belum bisa penuh menyalurkan seluruh plafon kredit untuk perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bank yang mengaku untuk wong cilik ini baru bisa menyalurkan kredit untuk sektor BUMN senilai Rp 25 triliun dari total plafon Rp 45 triliun tahun 2010.
Dengan kebutuhan tenor berbeda-beda, manajemen BRI mengklaim belum bisa memenuhi seluruh plafon ini. Meskipun baru Rp 25 triliun, kredit tersalur ini mengalami pertumbuhan 20% dibanding tahun sebelumnya. "Tahun ini juga diperkirakan akan tumbuh 20%, untuk kredit tertutama di BUMN," kata Asmawi Syam, Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN BRI, Rabu (16/2).
Menurut Asmawi, kredit yang disalurkan untuk BUMN biasanya mengacu pada kredit belanja modal dan investasi. Sektor yang dibiayai antara lain perkebunan, industri, manufaktur, migas, dan telekomunikasi. "Omset di perusahaan BUMN mengalami pertumbuhan baik dengan omset hingga 40% - 50%," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News