Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat potensi perbankan syariah yang masih terbuka di Aceh, BRI syariah bersama BRI membuka 11 kantor cabang BRIsyariah yang beralamat sama (colocation) dengan kantor cabang BRI pada Kamis (16/04). Adapun 11 kantor cabang BRI syariah tersebut berlokasi di Banda Aceh, Bireuen, Blangpidie, Kutacane, Kuala Simpang, Langsa, Lhokseumawe, Meulaboh, Sigli, Takengon dan Tapaktuan.
Upaya ini, bagi BRI dan BRI syariah bisa mempermudah masyarakat Aceh memindahakan simpanan dan pinjamannya ke BRI syariah. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan BRIsyariah Mulyatno Rachmanto. “Setelah pembukaan kantor cabang di 11 kota, kami terus mengakselerasi proses konversi dengan pembukaan Layanan Syariah Bank Umum (LSBU) di seluruh unit kerja BRI. LSBU adalah layanan syariah yang dilakukan oleh pekerja bank konvensional di unit kerja konvensional sesuai izin OJK.” Tutur Mulyatno Rachmanto, Sekretaris Perusahaan BRI syariah dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (16/4).
Baca Juga: Bank Syariah BUKU IV belum ada, kemana LinkAja syariah parkirkan dana mengendap?
Masyarakat Aceh yang memerlukan layanan keuangan syariah dapat mengkasesnya melalui 13 kantor cabang dan 7 Kantor cabang pembantu yang tersebar di 11 kota/ kabupaten di Aceh. Nasabah BRI di Aceh yang ingin mengkonversi simpanan dan pinjamannya bisa datang langsung ke kantor BRI syariah dengan membawa tanda pengenal yang berlaku dan buku tabungan.
Baca Juga: Pensiunan ASN dan pejabat negara bisa ambil uang pensiun di ATM BRIsyariah
Di tahun 2020 BRI syariah menargetkan konversi lebih dari 159.000 nasabah pembiayaan dan lebih dari 3,2 juta nasabah simpanan. Untuk itu BRI syariah terus bersinergi dengan induknya melakukan sosialisasi imbauan konversi simpanan dan pembiayaan. Selain itu, BRI syariah aktif bekerjasama dengan TNI, Polri serta satuan kerja di bawah Kementerian Hukum dan HAM, Mahkamah Agung di Provinsi Aceh, dan satker serta institusi lainnya.
BRI syariah juga sudah menyiapkan sistem untuk mempercepat proses take over dengan aplikasi digital i-Kurma (Kemaslahatan Untuk Rakyat Madani). I-Kurma adalah aplikasi digital untuk mempercepat proses approval pembiayaan. “Qanun keuangan syariah ini diperuntukkan bagi masyarakat Aceh,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News