kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI targetkan bantu 5.000 pasar tradisional go digital tahun ini


Jumat, 17 Juli 2020 / 20:26 WIB
BRI targetkan bantu 5.000 pasar tradisional go digital tahun ini
ILUSTRASI. Himbara bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) RI bekerjasama dengan pelaku ekosistem digital meluncurkan secara virtual produk DigiKU atau Digital Kredit UMKM di Jakarta, pada Jumat (17/7). Hadir dalam gelaran in


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan semakin gencar membidik pedagang di pasar tradisional dalam penyaluran kredit. Para pedagang tersebut dinilai memiliki potensi besar dalam mendorong pembiayaan.

Oleh karena itu, bank pelat merah ini aktif melakukan pendampingan terhadap pedagang di pasar tradisional terutama setelah pandemi Covid-19. 

Sunarso, Direktur Utama BRI mengatakan, pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap para pedagang ini karena banyak orang khawatir pergi ke pasar.

Bank BRI bekerjasama dengan pengelola pasar memberikan edukasi para pedagang pasar untuk mengimplementasikan pemasaran secara online via Web Pasar, mekanisme pembayaran digital serta pengiriman barang ke pembeli.

Baca Juga: Himbara luncurkan aplikasi DigiKU, platform pinjaman digital bagi UMKM

Baru dua bulan program tersebut berjalan, BRI sudah berhasil melakukan kerjasama dan edukasi di 3.900 pasar di seluruh Indonesia. "Baru dua bulan saja hasilnya sudah luar biasa. Banyak inovasi yang dilakukan pedagang selama pandemi ini. BRI juga membantu menginformasikan kepada ibu-ibu kalau ingin belanja tidak perlu ke pasar karena telah tersedia kurir yang akan mengantarkan," jelas Sunarso saat peluncuran paltform Digiku, Jumat (17/7).

Digitalisasi yang dilakukan para pedagang tersebut telah memunculkan pekerjaan baru yakni jasa kurir dengan menggunakan ojek yang diberi nama glojek. Sunarso menjelaskan, glojek tersebut dibantu dilengkapi dengan keranjang dan itu sekaligus dimanfaatkan BRI untuk mempromosikan diri.

Sampai akhir tahun, BRI menargetkan melakukan pendampingan di 5.000 pasar tradisional. Dengan berkembangnya usaha para pedagang dengan memannfaatkan digitalisasi itu maka ruang BRI untuk melakukan penyaluran kredit UMKM semakin besar.

Menurut Sunarso, potensi untuk penyaluran kredit ke pedagang di pasar tradisional masih besar sekali karena jumlah pasar tradisional di Indonesia saat ini mencapai 14.000.

Para pedagang pasar tradisional akan didorong BRI melakukan akses pinjaman permodalan melalui Digiku yang baru saja diluncurkan. Itu merupakan fasilitas Digital Lending yang tersedia di e-commerce bagi pelaku UMKM Digital dikembangkan oleh bank Himbara bekerjasama dengan e-commerce.

Baca Juga: OJK buka opsi perpanjang restrukturisasi? Begini kata bankir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×